Kabar24.com, JAKARTA - Indeks kepuasan jemaah haji Indonesia tahun ini cukup tinggi mencapai 84,85% atau meningkat 1,92% dibandingkan dengan 2016. Demikian menurut hasil survei indeks kepuasan haji oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan tren positif kenaikan indeks kepuasan jemaah haji itu merupakan yang tertinggi sejak pertama kali BPS melakukan survei mengenai hal tersebut pada 2010.
“Namun, jangan puas dengan apa yang telah kita capai ini, karena masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan diperjuangkan, karena para jemaah banyak yang protes," ungkapnya dalam situs resmi Kemenag pada Kamis (2/11/2017).
Menurutnya, ada tiga hal yang harus diperbaiki terkait dengan operasional pelaksanaan ibadah haji, yaitu Pertama, kualitas dan kapasitas tenda dan toilet di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina). Kedua, masalah katering/makanan di Armina, serta ketiga, transportasi jemaah haji yang juga di Armina. “Ketiganya sangat perlu perhatian dan perbaikan serius," ujarnya.
Dia menjelaskan ketiga hal tersebut di atas memang di luar jangkauan otoritas Pemerintah Indonesia, sehingga perlu melobi ke Pemerintah Arab Saudi.
"Kami harus melobi, melakukan pendekatan dan meyakinkan kepada pihak Kerajaan Saudi agar tenda bisa memiliki daya tampung lebih, kenyamanan ditingkatkan, dan toilet harus diperbanyak,” tegasnya.
Lukman juga mengungkapkan sarana transportasi masya'ir juga harus diupgrade karena kenyataannya banyak bus yang berkualitas rendah, serta makanan juga harus lebih berkualitas, karena menu di Armina seperti berasal dari dapur darurat.