Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha di Karangasem Minta Perpanjangan Waktu Penyelesaian Proyek

Para pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Karangasem berharap penundaan penyelesaian pekerjaan proyek pemerintah karena terkendala bencana Gunung Agung.
Warga mengamati Gunung Agung dari Desa Batu Niti yang berjarak sekitar 12 kilometer dari gunung berstatus awas itu, Karangasem, Bali, Senin (25/9)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Warga mengamati Gunung Agung dari Desa Batu Niti yang berjarak sekitar 12 kilometer dari gunung berstatus awas itu, Karangasem, Bali, Senin (25/9)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Kabar24.com, DENPASAR—Para pengusaha jasa konstruksi di Kabupaten Karangasem berharap penundaan penyelesaian pekerjaan proyek pemerintah karena terkendala bencana Gunung Agung.

Ketua Kadin Kabupaten Karangasem Ida Wayan Cakra Wedha Kusuma mengatakan tengah mengajukan permohonan agar tenggat waktu penyelesaian proyek bisa diperpanjang setidaknya sepekan.

“Pengusaha tetap berupaya mengejar deadline, mereka ingin tetap kredibel agar proyek ke depan lancar, tetapi hal itu terkendala selama sebulan ini tidak bisa mendapatkan material,” katanya, Kamis (2/11/2017).

Menurut Cakra Wedha ketika diberlakukan status Awas Gunung Agung sekitar 5 minggu banyak proyek seperti pembangunan jembatan, puskesmas, rehab gedung dan lain-lain terbengkalai akibat kesulitan mendapatkan material, termasuk pasir.

Kini, setelah status Gunung Agung diturunkan dari level IV (Awas) ke level III (Siaga) salah satu pusat galian C di wilayah Kubu, Karangasem dibuka kembali dan bisa memasok material pasir ke sejumlah proyek.

Selain itu, ada pula beberapa proyek berada di kawasan rawan bencana yang harus dikosongkan dan warganya diungsikan.

Kata dia berdasarkan kontrak kerja seluruh proyek harus selesai pada 20 Desember mendatang. Tapi, karena terhambat bencana Gunung Agung pengusa meminta kelonggaran untuk menambah waktu kerja.

Ia optimistis para pengusaha bisa menyelesaikan pekerjaan yang maksimal tinggal 30% dari target.

Sementara itu, lanjut Cakra Wedha, perekonomian di Karangasem masih belum normal kendati kawasan rawan bencana telah menciut dari radius 12 kilometer menjadi 7,5 kilometer. 

Warga masih trauma dan sebagian kehilangan modal karena pada saat mengungsi menjual barang maupun hewan ternak.

“Jadi, UMKM yang sebulan belakangan ini omzetnya terjun bebas hingga 90%, hingga saat ini pun masih belum bisa beranjak ke aktivitas yang normal,” tuturnya.

Dia belum bisa memperkirakan sampai kapan kondisi ini bakal berlangsung. Yang jelas, bersama anggota Kadin berupaya mencari solusi untuk menggairahkan kembali perekonomian di Karngasem.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper