Bisnis.com, KOTA GAZA - Kepala Keamanan HAMAS di Jalur Gaza, Jenderal Tawfiq Abu Ne'em --yang selamat dari upaya pembunuhan-- pada Sabtu (28/10/2017) mengatakan Israel lah satu-satunya yang menikmati keuntungan dari upaya untuk membunuhnya.
Itu adalah penampilan pertama Abu Ne'em setelah ia selamat dari upaya pembunuhan pada Jumat (27/10/2017) siang, saat satu bom yang diletakkan di bawah mobilnya meledak dan membuat menderita luka sedang.
Abu Ne'am, yang berbaring di ranjang di rumahnya di bagian tengah Jalur Gaza, mengatakan dalam wawancara video singkat yang diterbitkan oleh Kantor Dalam Negeri Jalur Gaza bahwa satu-satunya pelaku kekacauan adalah kaum pendudukan Israel. Pejabat senior HAMAS tersebut menambahkan, "Upaya untuk membunuh saya takkan mempengaruhi atau menghentikan kereta perujukan internal."
"Kami juga sangat dekat untuk meninggalkan perpecahan internal dan memulai hidup baru buat penduduk Jalur Gaza dan untuk semua orang Palestina ketika tempat penyeberangan diserahkan kepada Pemerintah Otonomi Palestina pada 1 November," kata Abu Ne'em.
"Segera setelah saya pulih, saya akan kembali bekerja dengan energi lebih besar dan lebih ulet untuk melanjutkan apa yang kami mulai sampai kami mencapai sasaran persatuan kami dan mengakhiri pertikaian dan perpecahan," ia menambahkan.
Menurut beberapa sumber keamanan di Jalur Gaza dan saksi mata, peristiwa itu terjadi setelah orang Shalat Jumat, ketika Abu Ne'em naik ke mobil jeepnya dan tiba-tiba satu bom --yang dipasang di bawah mobilnya-- meledak.
Beberapa sumber medis mengatakan Jend. Abu Ne'em menderita luka sedang di kepala, punggung dan kakinya, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Beberapa sumber keamanan dan saksi mata mengkonfirmasi bahwa ia menderita cedera dan ia dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Kantor Kementerian Dalam Negeri di Jalur Gaza mengatakan aparat keamanan segera menutup daerah tempat peristiwa tersebut terjadi, dan memulai penyelidikan.
Tak ada yang mengaku bertanggung-jawab atas upaya pembunuhan yang gagal itu.
Abu Ne'em telah menghabiskan 22 tahun di penjara Israel dan dibebaskan pada Oktober 2011 dalam kesepakatan pertukaran tahanan yang diperantarai Mesir dan dicapai antara HAMAS dan Israel. Ia diangkat sebagai Kepala Pasukan Keamanan di Jalur Gaza pada 2015.