Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/10) siang.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar sejam itu, Presiden menyatakan masalah utama yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut adalah persoalan kemacetan dan banjir.
“Pertama, saya titipkan agar MRT [Mass Rapid Transport] ini dicek terus. Kemudian 2018, di atas jalan itu semuanya harus sudah bersih, karena akan mempunyai tamu Asian Games itu sebanyak 30.000-an tamu nanti yang akan datang. Sehingga jalan-jalan kita juga harus bersih. Trotoar kalau mau dikerjakan juga segera,” kata Jokowi kepada wartawan seusai membuka Rakernas Walubi di JI Expo Kemayoran Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Presiden menekankan agar persoalan-persoalan segera selesai sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018. “Sudahlah, bangun apa di pinggir jalan, sudah semuanya harus bersih, jangan sampai kelihatan pas Asian Games kita masih gali-gali apa itu. Itu yang saya perintahkan,” ujarnya.
Kedua, Presiden mengemukakan agar transportasi massal lain seperti Light Rail Transit (LRT) diselesaikan. Pasalnya, berbagai moda transportasi massal ini akan mengurangi secara bertahap kemacetan di Jakarta yang diestimasi mencapai Rp28 triliun setiap tahun.
“Ini yang harus konsentrasi dikerjakan. Kalau ada masalah pembebasan ya segera diselesaikan. Supaya targetnya tepat waktu. MRT, LRT. Dan juga melanjutkan east-west, LRT, juga dilanjutkan semuanya. Untuh bisa masuk ke kota sesuai dengan transway yang sudah ditetapkan,” ungkap Presiden.
Ketiga, mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpesan pada penerusnya itu terkait dengan penataan kawasan kumuh. Presiden Jokowi menyampaikan agar Jakarta benar-benar menjadi kota yang memiliki penataan yang baik, termasuk tata ruang dan penghijauan. Dia mengatakan, Jakarta sanggup melakukan hal itu dengan kapasitas anggaran daerah yang dimiliki saat ini.
Keempat, banjir. Presiden menyebutkan agar Anies-Sandi bisa menindaklanjuti pembebasan dua Banjir Kanal Barat lain yang masih terhambat. Hingga kini, hanya ada satu banjir kanal dan sodetan trowongan dari Ciliwung ke Banjir Kanal Barat.
Presiden memerintahkan pemda DKI untuk segera menindaklanjuti pembebasan untuk mengurangi banjir Jakarta. Sebab, dia menjelaskan apabila Ciliwung meluap, maka arus air bisa diarahkan ke Banjir Kanal Timur.
“Ini yang saya sampaikan, ada hal yang belum-belum selesai segera diselesaikan. Kemudian juga yang berkaitan dengan waduk Sukamahi, Ciawi-Sukamahi. Itu juga, tapi itu pemerintah pusat akan segera juga kita kerjakan. Sehingga air yang berasal dari atas itu bisa kita cegah dulu di waduk itu,” papar Presiden.
Menurut Presiden, semua perintah tersebut merupakan program lama. “Kemudian berpindah, ini kita ambil alih, pusat yang ngerjakan, itu juga akan mengurangi banjir, ini juga terus kita memperbaiki apa yang belum baik,” ungkapnya.
Selain itu, dia menegaskan bahwa tidak ada masalah komunikasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Da menekankan, dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah tertulis jelas bahwa tanggung jawab akhir pengawasan dan pembinaan ada di Presiden. “Jelas,” tegasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menerima kunjungan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/10) siang. Dalam pertemuan yang dimulai pukul 11.10 WIB, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Usai pertemuan yang berlangsung selama satu jam, Anies menjelaskan kepada para jurnalis bahwa pertemuan dengan Kepala Negara membahas setidaknya enam topik, utamanya terkait persiapan Asian Games 2018. “Jakarta menjadi salah satu kota penyelenggara dan kita harus bersiap untuk itu. Detailnya kami bicarakan,” ujar Anies.