Kabar24.com, DENPASAR—Omzet para pengusaha mikro, kecil, dan menengah di Karangasem anjlok hingga 90% akibat terkena dampak status awas gunung Agung.
Ketua Kadin Kabupaten Karangasem Ida Wayan Cakra Wedha Kusuma mengatakan awal pekan ini 25 pelaku UMKM meminta solusi agar beban yang ditanggung para pengusaha ini bisa berkurang.
“Mereka mengeluh tak mampu lagi mengangsur pinjaman di bank dan kesulitan menghidupkan usaha termasuk menanggung upah karyawan,” katanya saat bertemu Ketua Umum Kadin Bali, Rabu (25/10/2017).
Wedha Kusuma mengatakan para pelaku usaha ini juga dibayangi kekhawatiran jika dampak Gunung Agung ini bakal berkepanjangan.
Meskipun sebagian besar bukan anggota kadin, Wedha Kusuma telah berupaya mempertemukan para pengusaha itu dengan Bupati Karagasem untuk menyampaikan keluhan dan meminta solusi.
“Kami juga mengambil inisiatif untuk bersurat ke OJK agar para pengusaha ini diberikan keringanan waktu bayar. Bupati juga akan bersurat ke OJK dan melakukan mediasi dengan perbankan,” katanya.
Baca Juga
Kata dia rekomendasi dari lembaga kadin, bupati, dan gubernur ke OJK bisa membantu mempercepat kebijakan untuk penjadwalan ulang pemenuhan kewajiban angsuran pinjaman ke perbankan.
Ketua Umum Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra mengatakan akan membantu membuatkan rekomendasi dan melakukan pendekatan terutama ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali yang paling banyak memiliki nasabah di Karangasem.
Kadin Bali telah melakukan berbagai upaya untuk membantu meringankan beban pengungsi di antaranya bekerja sama dengan Bulog untuk penyediaan sembilan bahan pokok dengan kontinu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan kerja sama dengan Lembaga Perkreditan Desa dan koperasi untuk memikirkan jalan keluar agar kegiatan perekonomian tidak berhenti sama sekali.
Selain itu, lanjut Alit, Kadin Bali sedang menyiapkan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan kepada pengungsi. Ia mengajak anggota menyiapkan modul yang bisa diterapkan dalam jangka pendek situasi darurat bencana Gunung Agung ini.