Kabar24.com, DENPASAR –Baru 46% masyarakat kota Denpasar yang mendapat layananan pasokan air baku dari Perusahaan Daerah Air Minum, sementara sisanya memanfaatkan air sumur untuk konsumsi sehari-hari.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Denpasar Ida Bagus Gede Arsana mengatakan pasokan air bersih di wilayahnya memang sangat minim. Dari 46% masyarakat yang difasilitasi PDAM setidaknya membutuhkan air baku sebanyak 1.200 liter/detik, namun dari pemanfaatan air permukaan yang ada, baru tercukupi 750 liter/detik. Sementara, untuk dapat memenuhi seluruh masyarakat Denpasar setidaknya diperlukan air baku sebesar 2.000 liter per detik.
Pihaknya pun sedang menanti selesainya beberapa proyek bendungan di Bali salah satunya Bendungan Sidan, yang dinilai mampu memenuhi air baku di 4 wilayah yakni Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Bendungan Sidan memiliki luas 52 hektar dengan volume air 3,8 juta kubik dan rencananya menghasilkan debit air sebesar 1.700 liter per detik.
“Bendungan Sidan kapasitas produksinya 1.700 liter per detik untuk Kota Denpasar katanya dikasi sekitar 500-750 liter per detik, tapi itu kan 2021 kita sebenarnya sampai saat ini masih kekurangan air sebesar 450 liter per detik,” sebutnya, Rabu (25/10/2017).
Kata dia, jika Bendungan Sidan selesai dibangun, maka diharapkan seluruh masyarakat Denpasar bisa terlayani PDAM. Namun permasalahannya, Bendungan Sidan baru selesai digarap pada 2021.
“Padahal pada 2019, target MDGs kita sudah harus terpenuhi 100%, sementara sumber air di Denpasar tidak cukup dan baru terpenuhi 2021 itu pun baru selesai dibangun sementara untuk airnya bisa mengalir kapan, itu kan pertanyaannya,” katanya.
Baca Juga
Menurutnya, untuk mengejar target MDGs ini, pihaknya sedang mengejar pembangunan bendung yang ada di Blusung Peguyangan pada 2018. Bendung Blusung ini akan mampu mengalirkan air sebesar 500 liter per detik.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terealisasi, di Blusung kita memang minta untuk dibuatkan bendung terkait kondisi airnya yang tinggi, hanya walaupun alirannya 500 liter per detik tapi kondisnya sungainya tidak bagus alirannya jadi kembang kempis,” katanya.
Dia berharap, jika makin banyak Bendungan di Bali maka hotel-hotel maupun industryipariwisata di Bali bisa terlayani PDAM.
“Itu kita mengharapkan pelaku pariwisata seperti hotel mengharapkan menggunakan PDAM,” katanya.