Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hamas Harus Letakkan Senjata jika Bergabung dengan Pemerintah Palestina

Amerika Serikat (AS) mengatakan kelompok militan Hamas harus meletakkan senjata jika ingin berperan serta dalam pemerintahan Palestina yang baru.
Hamas adalah organisasi Islam Palestina dengan sayap militer Izz ad-Din al-Qassam di wilayah Palestina./Istimewa
Hamas adalah organisasi Islam Palestina dengan sayap militer Izz ad-Din al-Qassam di wilayah Palestina./Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengatakan kelompok militan Hamas harus meletakkan senjata jika ingin berperan serta dalam pemerintahan Palestina yang baru.

Pernyataan Staf Khusus Presiden Donald Trump untuk perundingan internasional, Jason Greenblatt itu dikeluarkan kemarin atau sepekan setelah ditandatanganinya kesepakatan perdamaian faksi Palestina yang selama ini bertikai, Fatah dan Hamas.

Berdasarkan kesepakatan yang ditandangani di Kairo, Hamas akan menyerahkan kekuasaannya di Gaza kepada pemerintah bersatu Otorita Palestina, yang didominasi Fatah dan bermarkas di Tepi Barat.

Namun Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa menggolongkan Hamas, yang dalam anggaran dasarnya menyebut salah sau tujuan mereka adalah menghancurkan Israel, sebagai organisasi teroris.

"Setiap pemerintah Palestina harus secara tegas dan jelas berkomitmen pada jalan nonkekerasan, mengakui negara Israel, menerima kesepakatan dan kewajiban sebelumnya antar pihak-pihak, termasuk melucuti teroris dan berkomitmen pada perundingan damai," kata Greenblatt dalam pernyataannya sebagaimana dikutip BBC.com, Jumat (20/10/2017).

Greenblatt beberapa kali berkunjung ke kawasan itu dalam upaya untuk menghidupkan kembali perundingan damai antara Israel dan Palestina yang terhenti.

Kelompok militan Hamas menguasai Gaza tahun 2007 setelah merebut kemenangan dalam pemilihan umum di wilayah itu setahun sebelumnya. Berbeda dengan Fatah, kelompok itu tidak mengakui negara Israel dan secara terbuka menyatakan tujuan untuk menghancurkan Israel.

Dengan tercapainya kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas-Fatah, Kamis (12/10/2017), maka Hamas antara lain akan menyerahkan Gaza kepada Otoritas Palestina pada tanggal 1 Desember mendatang.

Sementara perundingan untuk membahas pemerintah bersatu Palestina rencananya akan dimulai dalam pertemuan semua faksi Palestina pada 21 November mendatang.

Persyaratan yang disampaikan Greenblatt itu pada prinsipnya sejalan dengan yang sudah ditetapkan pihak-pihak yang terlibat dalam perundingan Timur Tengah: Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, dan PBB.

"Jika Hamas ingin punya peran dalam pemeritahan Palestina, harus menerima persyaratan dasar itu," ujar Greenblatt

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper