Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOLKAR DIAMBANG KRISIS: Setya Novanto dan Idrus Marham Dinilai Bawa Golkar ke Titik Nadir

Kubu anti Setya Novanto-Idrus Marham menllai kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua Umum dan Idrus Marham sebagai Sekretaris Jenderal di tubuh Partai Golkar akan membawa partai berlambang beringin itu ke titik nadir.nn
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (kiri) berpegangan tangan dengan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, seusai memberikan keterangan pers terkait hasil rapat pleno tertutup di Kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta, Selasa (18/7)./ANTARA-Aprillio Akbar
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (kiri) berpegangan tangan dengan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, seusai memberikan keterangan pers terkait hasil rapat pleno tertutup di Kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta, Selasa (18/7)./ANTARA-Aprillio Akbar

Kabar24.com, JAKARTA — Golkar kembali berada di ambang krisis. Buntut pemecatan terhadap Ahmad Dolly Kurnia dan yang terbaru pemberhentian Yorrys Raweyai menambak besar celah pertentangan di kubu partai beringin tersebut.

Kubu anti Setya Novanto-Idrus Marham menllai kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua Umum dan Idrus Marham sebagai Sekretaris Jenderal di tubuh Partai Golkar akan membawa partai berlambang beringin itu ke titik nadir.

M. Shoim Haris selaku Inisiator Genarasi Muda Partai Golkar (GMPG) mengatakan, Setya Novanto dan Idrus Marham akan meruntuhkan kredibilitas dan legitimasi partai pada titik terendah.

Seperti diketahui, karena kasus korupsi KTP berbasis elektronik yang dihadapi Setya Novanto ada kader partai yang menginginkan dirinya lengser. Desakan mundur pun terus mencuat kendati gugatan praperadilan Setya Novanto dikabulkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pekan lalu.

Banyak kader Golkar berpikir realistis dan menilai elektabilitas partai akan menurun jika tetap dinakhodai Setya Novanto. Terlebih, pada 2018 dan 2019 adalah tahun politik.

Di sisi lain, Setya Novanto dan Idrus Marham telah memecat dua kader partai yang kritis yaitu Ahmad Doli Kurnia sebagai Ketua GMPG dan Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Yorrys Raweyai.

"Setelah memecat Bung Doli, karena kritisitasnya, sekarang mencopot Bung Yorrys karena menjadi ketua kajian elektabilitas. Hendak dibawa ke mana partai ini oleh duet Setya Novanto dan Idrus Marham," kata Shoim, Rabu (4/10/2017).

Sebelumnya, Yorrys menyebut sudah menyiapkan pelaksana tugas bagi jabatan ketua umum dan akan ditetapkan pada rapat pleno. yang seharusnya digelar Senin (2/10) lalu.

"Rapat pleno yang diagendakan ditunda tanpa alasan jelas, malah mengumumkan pencopotan Bung Yorrys. Pertanyaannya mencopot Bung Yorrys pake mekanisme apa? Suka-suka mereka mengelola organisasi. Belum lagi ribut soal tarif rekom pilkada, semakin menambah daftar bahwa partai sudah bobrok," ujarnya.

Dia mengatakan, kepemimpinan keduanya harus segera diakhiri agar Partai Golkar dapat diselamatkan. Sebelumnya, beredar kabar pengganti Yorrys adalah Letjen (Purn) Eko Wiratmoko yang memiliki pengalaman lama di kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Terkait hal itu, Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia mengatakan pemecatan terhadap kader yang menginginkan Golkar bersih oleh Setya Novanto dan Idrus Marham bisa dilakukan tanpa ada rapat dan mekanisme yang sesuai dengan AD/ART partai.

"Yang lebih parah lagi, semua orang yang mau membantu menyelamatkan dirinya pun tak dipercaya, malah diancam dan dipecat pula. Lembaga survei dibilang pesanan, kader yang kritis dibilang punya kepentingan, lama-lama publik pun bisa disalahkan karena bilang Golkar sedang sakit," ujarnya.

Dia menilai pengganti Yorrys bukan kader Golkar namun bisa langsung menempati posisi strategis di partai.

"Mekanisme apa lagi yang dipergunakan sehingga bisa sesuka hati memasukkan orang yang tidak pernah dikenal sebagai kader Golkar. Jadi sungguh-sungguh terlihat nyata partai ini sama sekali tidak sehat, sakit parah," katanya.

Sejauh ini, pihak Setya Novanto dan Idrus Marham belum memberikan tanggapan atas serangan ke arah mereka. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper