Bisnis.com, JAKARTA - Pihak PBB mengapresiasi peran Indonesia dalam konflik yang terjadi di Rakhine State, Myanmar.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengakui peran penting Indonesia secara langsung dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB guna membahas perkembangan terakhir di Myanmar.
"Saya menyambut baik peran penting Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dari Indonesia dalam hal ini. Beliau telah mendorong pendekatan yang sejalan dengan tiga langkah yang telah saya tegaskan, dan juga yang didorong oleh banyak negara," demikian pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres, seperti dikutip dalam laman Kementerian Luar Negeri, Sabtu (30/9/2018).
Guterres juga menyampaikan bahwa situasi di lapangan semakin memburuk sejak serangan yang dilakukan oleh kelompok ARSA terhadap aparat keamanan Myanmar. Tiga langkah yang perlu diambil pemerintah Myanmar, yaitu mengakhiri operasi militer, membuka akses bantuan kemanusiaan, dan pemulangan kembali pengungsi Rohingya di Bangladesh ke Myanmar.
Pengakuan terhadap peran penting yang dimainkan oleh Retno ini tidak hanya diucapkan oleh Sekjen PBB, melainkan juga oleh sejumlah negara anggota DK PBB lainnya seperti Inggris dan Swedia. Senegal dan Kazakhstan juga menghargai peran ASEAN dalam mencari solusi untuk isu Myanmar.
Negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyerukan agar Myanmar membuka jalur dialog dan kerjasama dengan Bangladesh untuk menyelesaikan masalah pemulangan pengungsi Rohingya.