Kabar24.com, WINA - Duta Besar RI untuk Austria Darmansjah Djumala, selaku Wakil Tetap RI yang terakreditasi pada Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA), telah dikukuhkan secara resmi sebagai Ketua Dewan Gubernur IAEA periode 2017-2018.
Posisi penting ini kembali dipercayakan kepada wakil dari Indonesia, setelah selang waktu cukup lama. Terakhir kali perwakilan Indonesia menjabat posisi pretisius itu pada tahun 1985.
Dewan Gubernur IAEA merupakan salah satu badan pengambilan keputusan tertinggi di IAEA. beranggotakan 35 negara perwakilan dari berbagai kelompok regional. Dalam pelaksanaan tugas sebagai Ketua Dewan Gubernur IAEA selama satu tahun ke depan, Duta Besar Djumala akan dibantu dua Wakil Ketua, yaitu Duta Besar Liselotte Kjærsgaard Plesner dari Denmark dan Duta Besar Andrej Benedeji dari Slovenia.
Pada acara pengukuhan yang berlangsung di Sekretariat IAEA, Wina, Austria, Senin (25/9/2017), Djumala menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan negara-negara anggota IAEA kepada Indonesia untuk memimpin Dewan Gubernur IAEA.
Djumala menyampaikan pula apresiasi atas kinerja yang sangat baik dari Ketua Dewan Gubernur IAEA periode sebelumnya, yaitu Duta Besar Tebogo Seokolo dari Afrika Selatan atas berbagai capaian penting yang telah terlaksana selama periode kepemimpinannya.
“Indonesia selaku Ketua Dewan Gubernur IAEA memiliki komitmen untuk memperkuat peran penting IAEA dalam mengejawantahkan motto “Atoms for Peace” dalam setiap aktivitasnya, yang meliputi sejumlah bidang penting dari berbagai aspek seperti non-proliferasi dan perlucutan senjata nuklir, keamanan dan keselamatan nuklir, energi nuklir, kesehatan, pangan dan pertanian, lingkungan hidup, dan manajemen sumber daya air,” tegas Djumala, seperti dilansir siaran pers resmi KBRI Wina, Rabu (27/9/2017).
Baca Juga
Selain itu, Djumala juga menekankan pentingnya dukungan seluruh anggota Dewan Gubernur dan negara-negara anggota IAEA dalam memperkuat peran sentral Dewan Gubernur merumuskan dan memutuskan kebijakan yang tepat bagi kepentingan negara-negara anggota.
“Hal ini penting dalam rangka meningkatkan kontribusi IAEA dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) melalui berbagai program kerja sama teknis di bidang IPTEK dan aplikasi nuklir untuk tujuan damai,” lanjutnya.
Dikukuhkannya Djumala sebagai Ketua Dewan Gubernur IAEA mendapat dukungan kuat dari Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano dan kaukus politik multilateral di Wina seperti G77 and China, Gerakan Non Blok (GNB), Kelompok Amerika Latin dan Karibia (GRULAC), Kelompok Amerika Utara, dan Kelompok Asia Tenggara dan Pasifik.
Duta Besar Djumala merupakan Ketua Dewan Gubernur IAEA yang ke-64.
IAEA adalah organisasi independen yang didirikan pada 29 Juli 1957 dengan tujuan mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai serta menangkal penggunaannya untuk keperluan militer.
IAEA berfungsi sebagai forum antarpemerintah untuk kerja sama ilmiah dan teknis dalam penggunaan teknologi nuklir dan tenaga nuklir secara damai di seluruh dunia. Sekretariat IAEA berada di Wina, Austria, sedangkan jumlah anggotanya 168 negara.