Bisnis.com, JAKARTA- Tim Tabung Haji Malaysia secara intensif mulai belajar mengenai penyelenggaraan dan pelayanan ibadah haji, mulai dari persiapan dan manasik di Indonesia hingga operasionalnya di Arab Saudi.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makah, Nasrullah Jasam, mengatakan alasan mereka belajar antara lain karena profil jemaah haji Malaysia relatif mirip dengan jemaah Indonesia, baik dari aspek usia jamaah, pendidikan, maupun profesinya.
“Mereka ingin tahu pengelolaan jemaah haji Indonesia, mulai dari persiapan di Indonesia, manasik, sampai dengan operasional selama di Arab Saudi,” katanya dalam situs resmi Kementrian Agama, Jumat (22/9/2017).
Menurutnya, Tim Tabung Haji Malaysia dipimpin Ketua Rombongan (semacam Amirul Haj) Datuk Syed Saleh Syed Abdur Rahman, bersama para Pengarah Operasional (semacam Kepala Bidang Layanan) yang ada di Arab Saudi selama musim haji..
Mereka menyampaikan mengenai banyak hal, antara lain mengenai data kuota haji Malaysia sebanyak 30.200 orang, dibagi dalam sekitar 100 kelompok terbang (kloter), dan setiap kloter beranggotakan 250 orang jamaah dengan lama tinggal di Arab Saudi sekiter 45-55 hari.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah Malaysia tidak menempatkan petugas pada masing-masing kloter dan juga selama dalam penerbangan. Para petugas dari Tim Tabunga Haji tersebut baru ada setelah jamaah tiba di Bandara.
“Para petugas pembimbing ibadah haji ditempatkan per maktab. Setiap maktab beranggotakan sekitar 2.700 jemaah dengan pembimbing sebanyak 2-4 orang,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementrian Agama, Sri Ilham Lubis, menjelaskan data jemaah dan manajemen operasional haji Indonesia. Tahun ini kuota haji Indonesia ditambah 10.000 sehingga kembali normal sebanyak 211,000 jamaah.
Jamaah haji, lanjutnya, dibentuklah kloter dan struktur petugas haji, yakni setiap kloter terdiri dari 360-455 dan setiap kloter didampingi 5 orang petugas, yaitu Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), serta 3 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).