Kabar24.com, JAKARTA - Pembubaran seminar terkait peristiwa 1965 di LBH memancing raksi anggota Dewan.
Anggota Komisi III DPR Teuku Taufiqulhadi mengatakan pihaknya mengajak para intelektual dan kelompok pegiat hak asasi manusia (HAM) untuk tidak melaksanakan lagi kegiatan seminar tentang peristiwa 1965.
"Seminar seperti itu menunjukkan bahwa penggagas tidak terlalu sensitif terkait hal yang berkaitan dengan isu-isu yang dapat menimbulkan instabilitas dalam masyarakat," katanya, Senin (18/9/2017).
Menurut dia, dengan tetap dilaksanakannya kegiatan-kegiatan seperti itu berarti mendorong masyarakat agar terprovokasi untuk melakukan kekerasan.
"Saya berpikir lebih baik isu-isu yang sensitif seperti itu diserahkan saja kepada wisdom umum dalam masyarakat," ujarnya.
Politisi Partai Nasdem itu mengatakan, sebagai sebuah bangsa tentu saja harus menyelesaikan segala hal yang mengganjal perjalanan sebagai sebuah bangsa ke depan. Kendati demikian, bangsa ini harus mampu mengukur sejauh mana bisa bergerak ke belakang guna menyibak persoalan.
Baca Juga
"Kemampuan mengukur itulah yang disebut dengan wisdom kita," tuturnya.