Bisnis.com, JAKARTA - Meski relatif aman dari terjangan badai, seperti yang melandai Amerika, ada wilayah Indonesia yang bisa terdampal embusan ekor badai.
Seperti diketahui, sejak akhir Agustus hingga Awal September, terjangan badai di Amerika terus berlanjut.
Badai Harvey meluluhlantakkan negara bagian Texas dengan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp2.400 triliun.
Menyusul Badai Harvey, Badai Irma pun kemudian menghantam sejumlah daerah lain di Amerika Serikat yang terletak di negara bagian Florida.
Badai ini menyebabkan terputusnya aliran listrik ke jutaan bangunan baik rumah maupun perkantoran. Badai ini juga mengakibatkan sedikitnya 10 orang tews di Kuba.
Sementara itu di China, Badan Pusat Meteorologi Nasional (NMC) memberikan tanda biru terhadap topan Mawar yang diperkirakan mendarat di Provinsi Guangdong, Minggu (3/9).
Baca Juga
Topan tersebut terlihat melintas di atas Laut China Selatan atau pada posisi 590 kilometer di sebelah tenggara Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, Jumat (1/9) pukul 17.00 waktu setempat (16.00 WIB) dengan kecepatan angin 18 meter per detik sebagaimana pengamatan NMC yang dikutip Peoples Daily, Sabtu.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia. Apakah Indonesia juga berpotensi terkena badai atau terdampak badainyang terjadi di wilayah yang berdekatan.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Mulyono R. Prabowo menyebutkan kendati kecil, potensi bertumbuhnya badai di Indonesia tetap ada.
"Indonesia terletak di daerah lintang rendah, dekat garis katulistiwa atau 0 derajat lintang. Sedang badai, pada umumnya timbul dan tumbuh dari daerah perairan lintang tinggi," katanya dalam pesan singkat kepada Bisnis.com, dikutip Selasa (12/9/2017).
Daerah lintang tinggi terletak di atas 10 derajat lintang utara seperti Lautan Pasifik Utara Papua, wilayah timur Filipina, Laut China Selatan atau lintang selatan seperti Teluk Carpentaria Australia dan Selatan Nusa Tenggara Timur.
Menurutnya, musim badai di daerah-daerah yang terletak di Utara Indonesia terjadi pada bulan Maret hingga Oktober, sementara musim badai di selatan terjadi pada Oktober hingga Februari.
Kendati kemungkinan terjadinya badai di Indonesia cukup kecil, Indonesia tetap berpotensi terdampak badai yang terjadi di wilayang yang terletak baik di utara atau selatan Indonesia.
"Ekor badai dapat memberi dampak bagi Indonesia dalam bentuk embusan angin yang kuat atau pun munculnya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di tempat-tempat yang dekat dengan lokasi munculnya badai," katanya.
Indonesia berpotensi terdampak.jika terjadi badai di sejumlah wilayah seperti di bagian Timur Filipina.
Adapun wilayah yang berpotensi terdampat dalam bentuk angin kuat dan hujan adalah Daerah Sulawesi Utara dan Kalimantan Utara.
Sementara itu, jika terjadi badai di Teluk Carpentaria atau di Selatan NTT, wilayah yang g terdampak angin kuat dan hujan adalah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Bagian Timur.
"Daya rusak [akibat ekor badai] kurang. Lebih banyak dalam bentuk embusan angin yang cukup kuat 30-40 km/jam dan persisten. Hujan masih pada skala intensitas ringan-sedang," tambahnya.