Kabar24.com, JAKARTA - Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait penyiraman air keras yang dialami penyidik KPK Novel Baswedan.Namun, sikap Novel Baswedan yang berahasia dinilai menyulitkan pengungkapan kasus yang menimpa dirinya.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Rikwanto mendorong Novel Baswedan untuk mau berbagi jika memiliki informasi terkait dugaan pihak yang mrnjadi dalang penyiraman air keras yang menimpanya.
Seperti diketahui, Novel beberapa kali menyebut bahwa ada pihak tertentu yang menjadi aktor intelektual dari penyiraman yang dia alami. Namun, dirinya tidak pernah benar-benar mengungkapkan sosok yang dimaksud, baik pada media maupun penyidik.
"Ya pelakunya sedang dicari oleh penyidik, kita tunggu saja mudah-mudahan dapat berita bagus nanti kita sampaikan ke media. Hanya kalau memang siapa pun, termasuk saudara Novel, punya informasi tentang dugaan siapa pelakunya lebih baik lagi disampaikan," kata Rikwanto, Selasa (5/9/2017).
Novel sendiri sempat menyampaikan bahwa dirinya akan memberi informasi yang dimiliki jika dibentuk tim independen untuk mencari fakta dan menangani kasusnya.
Menurut Rikwanto, sikap Novel ini justru menyulitkan proses penyidikan. Dia menambahkan, dalam pemeriksaan Novel beberapa waktu lalu, penyidik KPK itu juga tidak mengungkapkan apa pun terkait kemungkinan atau dugaan sosok pelaku
Baca Juga
"Ya berarti kan dia sendiri yang menyulitkan, kalau memang dia punya fakta soal itu. Kalau ada keyakinan pelakunya siapa dan dia tahu ya lebih cepat lebih baik kan. Kemarin sudah diperiksa di sana, dia juga enggak mengungkapkan jadi bagaimana membantunya?" tambah Rikwanto.
Lebih lanjut, Rikwanto juga minta agar tidak ada pihak yang hanya menduga-duga dan akhirnya merusak nama pihak lain jika memang tidak ada fakta yang menguatkan.
Pasalnya, dugaan-dugaan yang mencuat dan merebak dinilai membuat masyarakat bingung. Dia memastikan, pihaknya tidak akan main-main dalam menangani kasus ini.
"Jadi, jangan menganggap kita yang lambat atau menghambat. Justru berita-berita simpang siur ini yang membuat suasana menjadi masyarakat galau: ada apa ini? Jangan berasumsi -asumsi, jangan beropini-opini, jangan membuat situasi dan kondisi menjadi tidak tentu ya. Masyarakat memonitor, masyarakat juga jadi galau,. Jadi, semua profesional lah biar cepat terungkap," tegas Rikwanto.