Kabar24.com, JAKARTA - Kemajuan teknologi saat ini menjadi anugerah positif, tetapi menjadi tantangan yang perlu diwaspadai bagi keutuhan bangsa dan negara.
Selain produktif, keberadaan Internet itu ibarat pisau yang bisa menjadi kontraproduktif.
"Era digital, Internet, dan media sosial ini menjadi tantangan yang harus kita atasi. Di sini pentingnya bela negara untuk semua warga negara," ujar Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto saat memberikan kuliah umum tentang Bela Negara di kampus Universitas Tarumanagara (Untar,Jakarta, Selasa (5/9).
Dia mencontohkan, ada kelompok yang memanfaatkan Internet untuk merakit bom. Mereka anak muda yang dicuci otaknya dengan iming iming kepentingan para teroris melalui imbalan surga dan bidadari.
Dia menyampaikan pesan agar mahasiswa menjadi pelopor yang produktif, tidak terjebak saracen atau hoax oleh medsos yang bertebaran.
Menurut Wiranto, mahasiswa berperan strategis dalam bela negara. Mahasiawa dan kampus di negara mana pun menjadi pusat intelektual, termasuk Indonesia.
Dia menjelaskan, dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa mulai dari pergerakan Budi Utomo, Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan dipelopori oleh pemuda dan mahasiswa.
"Bung Karno termasuk tokoh mahasiswa dan juga oleh mahasiswa dan pemuda didesak untuk proklamasi. Sejarahnya, mahasiswa selalu tampil di setiap perubahan seperti juga tahun 1966 dari orde lama ke orde baru dan 1988 denga era reformasi, " ungkapnya.
Kini, sambungnya, mahasiswa seharusnya membuat perubahan positif ,bukan untuk pergantian kekuasaan tetapi untuk turut membangun negara menjadi Sumber daya manusia unggul di era global yang penuh tantangan.
Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan menjelaskan, pentingnya menanamkan cinta tanah air atau nasionalisme pada mahasiswa. Ada perubahan generasi muda khususnya di kalangan mahasiswa dalam memandang nasionalisme sehingga perlu dihidupkan kembali nilai nilai ke-Indonesia-an di kalangan kampus.
"Acara ini amat penting bagi mahasiswa untuk mendapat wawasan kebangsaan dan sejarah perjuangan bangsanya ," katanya.
Dia mengungkapkan, kampus Untar merupakan miniatur kecil Indonesia yang mahasiswany berasal dari 32 provinsi dengan jumlah 14.000 orang. "Untar akan terus menjaga toleransi dan keberagaman, serta memupuk cinta tanah air," tegasnya.
Kuliah Umum Menkopolhukam: Mahasiswa Wajib Bela Negara
Kemajuan teknologi saat ini menjadi anugerah positif, tetapi menjadi tantangan yang perlu diwaspadai bagi keutuhan bangsa dan negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Newswire
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

13 jam yang lalu
Badai Manufaktur Dunia Akibat Tarif Trump
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
