Bisnis.com, NUSA DUA - Panitia nasional Annual Meeting IMF-World Bank 2018 (AM 2018) menggagas Voyage to Indonesia (VTI) sebagai program promosi menuju penyelenggaran event tersebut
Ketua panitia penyelenggara AM 2018 Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dalam rangkaian program VTI, sejumlah kegiatan seperti seminar, diskusi publik serta pameran seni budaya dan pariwisata telah dijadwalkan untuk mengoptimalisasi manfaat dari kegiatan AM 2018.
“Hal tersebut sebagai upaya untuk mengoptimalkan manfaat bagi Indonesia serta menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia layak dan siap untuk menjadi tuan rumah AM 2018,” kata Luhut, Jumat (25/8).
Adapun event akbar tersebut akan dihadiri oleh menteri keuangan dan gubenur bank sentral dari 189 negara anggota.
Di luar delegasi resmi, acara tersebut juga akan dihadiri perwakilan lembaga kerja sama ekonomi global dan regional, lembaga masyarakat sipil, kalangan swasta dan akademisi, serta media dari seluruh penjuru dunia. Kegiatan ini diperkirakan akan diikuti kurang lebih 15.000 partisipan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan terpilihnya Indonesia merupakan pengakuan dunia terhadap stabilitas ekonomi, politik dan keamanan.
“Selain itu, hal ini merupakan pengakuan terhadap pertumbuhan Indonesia yang saat ini telah menjadi middle-income country dan terus menerus berupaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonominya,”kata Sri Mulyani.
Di tingkat global, Indonesia adalah salah satu negara contoh bagaimana bisa mencapai dan mengelola keberhasilan. Sebagai info tambahan, dalam negara anggota ASEAN, Indonesia adalah negara keempat yang menjadi tuan rumah, setelah Filipina (1976), Thailand (1991), dan Singapura (2006).
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menambahkan, pelaksanaan AM 2018 adalah momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia keberhasilan Indonesia sebagai ekonomi yang bereformasi, berdaya-tahan dan progresif.
“Sebagai tuan rumah AM 2018, Indonesia akan memperoleh banyak manfaat, mulai dari kesempatan ekonomi dalam persiapannya, promosi produk unggulan dan tujuan investasi, hingga peningkatan devisa negara melalui kunjungan peserta. Indonesia juga menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan keberhasilan ASEAN yang berkembang menjadi kerjasama regional dengan ekonomi yang stabil, tertata baik, serta siap menjadi motor pertumbuhan dunia,” tutup Agus.