Bisnis.com, JAKARTA – Etihad, maskapai asal Uni Emirat Arab ini menawarkan beberapa layanan bisnis kepada kelas ekonomi, serta menawarkan pembelian kursi kosong yang berdekatan dengan penumpang kelas ekonomi. Hal ini adalah salah satu strategi untuk bisa menambah pendapatan di tengah melambatnya pertumbuhan maskapai di kawasan negara Teluk.
Dalam keterangan tertulis yang dilansir dari Bloomberg pada Jumat (23/6), Etihad yang fokus pada penerbangan jarak jauh itu menawarkan opsi pembelian kursi kosong yang berdekatan atau neighbour free seat kepada penumpang kelas ekonomi. Pembelian kursi yang berdekatan itu bisa dilakukan lewat pembelian online.
“Selain itu, penumpang ekonomi juga bisa mengakses lounge kelas bisnis hanya dengan membayar US$250 per delapan jam untuk akses di Abu Dhabi dan US$57 sampai US$75 untuk akses di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia,” tulisnya dalam keterangan resmi.
Penumpang kelas ekonomi dapat membayar untuk masuk ke lounge kelas bisnis di beberapa kota seperti, London, Manchester, Dublin, Paris, Washington, New York, Sydney, dan Melbourne.
Direktur JLS Consulting John Strickland mengatakan, dengan situasi sulit yang sedang dihadapi oleh Etihad, maskapai asal Uni Emirat Arab (UEA) itu menggunakan strategi penawaran layanan tambahan dengan biaya yang rendah.
“Sistem penawaran kursi neighbour free seat itu cara yang halus untuk mendapatkan sedikit pendapatan bagi perusahaan,” ujarnya.
Wakil Presiden Eksekutif Etihad Mohammad Al Bulooki mengatakan, dengan membebankan biaya rendah untuk layanan tambahan itu, maskapai itu bisa tetap menjaga harga tiket serendah mungkin.
Selain layanan tambahan untuk kelas ekonomi, Etihad juga menawarkan biaya peningkatan layanan untuk kelas bisnis seperti, menggunakan lounge kelas satu dan spa saat penerbangan atau transit melalui Abu Dhabi, UEA.
Lalu, mulai 3 Juli nanti, pelanggan premium di kota-kota lain akan memiliki pilihan membayar layanan supir dengan tarif yang sudah didiskon. Bahkan, penumpang di Residance, kabin mewah Etihad dengan pesawat Airbus A380 akan mendapatkan layanan supir antar jemput gratis.
Sebelumnya, kompetitor Etihad, Emirates lebih dulu memperkenalkan biaya untuk seleksi kursi pada September tahun lalu. Selain itu Emirates juga menawarkan akses ke lounge premium pada Februari 2017.
Direktur Kedirgantaraan dan Pertahanan Konsultan Frost&Sullivan Inc. Diogenis Papiomytis mengatakan, kondisi industri maskapai di Timur Tengah yang tengah menantang dan cenderung menurun membuat mereka terus fokus untuk menabah pendapatan.
Penurunan harga minyak dunia disebut menjadi salah satu penyebab permintaan penerbangan premium di Negara Teluk mengalami penurunan. Persaingan rute maskapai ke Eropa dan Amerika Utara pun kian sengit.
Dengan kondisi sulit itu, Etihad sempat memangkas tenaga kerja hingga 3.000 orang demi menurunkan biaya operasional.