Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Forest City Dongkrak Pasokan Properti di Malaysia

Pembangunan mega proyek Forest City, Malaysia yang berada di dekat kawasan Johor dan Iskandar Malaysia, senilai US$100 miliar berpotensi meningkatkan pasokan properti kian melimpah. Bahkan, pengembang lokal asal Malaysia di Johor mulai memangkas harga jual karena pasokan masih lebih banyak ketimbang permintaan.
Megaproyek Country Garden Forest City di Johor Baru Malaysia/Istimewa
Megaproyek Country Garden Forest City di Johor Baru Malaysia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan mega proyek Forest City, Malaysia yang berada di dekat kawasan Johor dan Iskandar Malaysia, senilai US$100 miliar berpotensi meningkatkan pasokan properti kian melimpah. Bahkan, pengembang lokal asal Malaysia di Johor mulai memangkas harga jual karena pasokan masih lebih banyak ketimbang permintaan.

Direktur Eksekutif KGV International Property Consultants Samuel Tan mengatakan, persetujuan izin pembangunan untuk semua apartemen baru di Johor, Malaysia telah dibekukan sejak 2014. Proyek yang sekarang ada pun lebih menjajakan properti yang lebih terjangkau dengan harga sekitar 600.000 ringgit, bukan 800.000 ringgit sampai 1 juta ringgit.

“Saat ini kondisi properti sedang mengalami kelebihan pasokan ketimbang permintaan. Kami memperkirakan sampai 2019 proyek apartemen premium atau bernilai tinggi masih akan sulit untuk mengalami pemulihan daya beli,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Jumat (23/6/2016).

Tan pun menuturkan, untuk arus modal masuk ke sektor properti dari China pun tidak memberikan dampak signifikan kepada pasar properti Malaysia. “Arus modal China hanya signifikan pada proyek-proyek yang dimiliki China,” ujarnya.

Kelebihan pasokan properti di Johor pun sampai membuat pengembang lokal memangkas harga jual. Pengembang Tropicana Corp yang berbasis di Petaling Jaya sampai memberikan potongan harga 25% pada rumah yang mereka jual dengan rencana pembayaran bisa sampai 36 bulan tanpa bunga.

Situs listing real estate, PropertyGuru.com pun menyebutkan harga jual kembali atau buyback pun mengalami penurunan sebesar 2% dalam dua tahun terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper