Kabar24.com, JAKARTA - Dua orang terduga teroris yang diamankan di Bima, Nusa Tenggara Barat diketahui mempelajari cara merakit bom dari Bahrun Naim.
Adapun peledak yang disita dari kedua orang tersebut berjenis TATP (triacetone triperoxide). TATP merupakan peledak berdaya ledak tinggi dan tidak stabil.
"Bima juga sama, belajar dari online juga, melalui Bahrun Naim juga," kata Kapolri Jendral Tito Karnavian, Selasa (19/6/2017).
Selain dua terduga teroris di Bima, ternyata ada banyak pelaku bom lainnya yang juga belajar cara merakit bom dari Bahrun Naim dengan perantara media online, termasuk 31 pelaku teroris lainnya seperti INS dan AS yang bertanggung jawab atas ledakan di Kampung Melayu beberapa waktu lalu.
"Sekarang sudah ditangkap sebanyak 31 orang ditahan, baik di Medan, Jambi, Jabar, Jateng, Jatim, Sulawesi Selatan, sampai ke daerah Bima. Sudah ditangkap lagi yang di Bima dua, itu berikut bom yang sudah jadi, bahan peledak TATP, semua sama. Mereka belajar dari online dari Bahrun Naim," tambahnya.
Bahrun Naim sendiri diduga menjadi dalang teror Jakarta pada 2016 lalu yang menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya. Dia juga disebut masuk dalam daftar teroris global oleh Amerika Serikat bersama dengan sejumlah anggota ISIS.