Kabar24.com, JAKARTA - Pertikaian diplomatik antara Arab Saudi dan Qatar bagi Amerika bisa jadi merupakan pertikaian dua sahabat yang terlalu penting untuk diabaikan.
Itu sebabnya, Amerika berkepentingan untuk menjadi juru damai, memberi "kompres" bagi suhu diplomatik Arab Saudi dan Qatar yang demam dan mulai menular ke sejumlah negara yang ikut-ikutan memusuhi Qatar.
Meski Qatar hanyala negara Teluk yang kecil, bagi AS negara ini memiliki posisi teramat penting.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/6/2017), Washington memiliki banyak alasan untuk menjagaagar wilayah tetap tenang.
Qatar selama ini merupakan pangkalan udara AS terbesar di Timur Tengah, berlokasi di Al Udeid.
Dari Al Udeid inilah AS memimpinan serangan kepada kelompok militan Islam yang telah merebut bagian Suriah dan Irak.
Baca Juga
Di sisi lain, kesediaan Qatar menyambut organisasi seperti Hamas, yang dicap Washington sebagai kelompok teroris, juga Taliban, yang berperang melawan pasukan AS di Afghanistan selama lebih dari 15 tahun, memberi peluang dilkaukannya kontak dengan kelompok semacam itu bila diperlukan.
"Ada manfaat tertentu," kata seorang pejabat AS yang tidak bersedia disebut namanya. "Harus ada tempat bagi kita untuk bertemu dengan Taliban. Hamas harus memiliki tempat untuk pergi tempat mereka dapat sekaligus diisolasi dan diajak berunding."
Kini, Washington pun memilih langkah senyap, untuk diam-diam mencoba menenangkan Arab Saudi dan Qatar.
Motifnya satu, seperti dikatakan pihak AS, karena Qatar yang hanya Negara Teluk kecil itu terlalu penting bagi kepentingan militer dan diplomatik AS.
Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab, diikuti Yaman, Maladewa juga Libya boleh saja memusuhi Qatar, tapi AS punya kepentingan strategis tersendiri
Pejabat AS di beberapa agensi menekankan keinginan mereka untuk mempromosikan rekonsiliasi antara Saudi dan Qatar, negara berpenduduk hanya 2,5 juta orang namun memiliki cadangan gas alam sangat besar.