Kabar24.com, TOKYO -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai konflik yang terjadi di Filipina sangat sulit untuk diselesaikan dan tercipta perdamaian.
Kalla menilai konflik yang terjadi di Marawi merupakan masalah klasik. Terlebih, terdapat dua faktor utama yang menyebabkan mereka sulit untuk berdamai.
"Jadi sulitnya di Filipina itu. Pertama, terlalu banyak faksi, ada MNLF [Moro National Liberation Front], MILF [Moro Islamic Liberation Front], kelompok Abu Sayyaf, dan paham komunis. Jadi, selesai satu, satunya tidak selesai," kata JK kepada wartawan, Senin (5/6/2017).
Kedua, lanjutnya, terlalu banyak senjata yang beredar di masyarakat, hampir setiap orang memiliki senjata. Bahkan, jumlah senjata diyakini mencapai 1 juta unit.
Kalla mengakui, tidak mudah untuk mendamaikan Filipina. Dia sudah dua kali diminta ke Filipina dan berbicara melalui sejumlah pertemuan.
"Perdamaian sudah dicapai lewat Malaysia, tetapi tetap saja seperti ini," ujarnya.
Baca Juga