Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mempersiapkan sinergi, konektivitas dan integrasi untuk menampung luberan investasi dari DKI Jakarta.
Dalam rapat terbatas tentang program prioritas Jawa Barat (Jabar) di Kantor Presiden, Selasa (2/5/2017), Presiden mengemukakan Jabar adalah penyangga Ibu Kota negara sehingga memiliki posisi yang sangat strategis dan memiliki keterkaitan ekonomi yang erat.
"Jadi bukan hanya penyediaan bahan baku dan tenaga kerja, tetapi juga penyediaan pelayanan dan fasilitas publik, khususnya transportasi dan pemukimam. Juga menampung investasi industri pengolahan dan jasa yang tidak mungkin lagi dilakukan di DKI Jakarta,"kata Presiden.
Jokowi mengemukakan, dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,67% pada 2016, Jabar berpotensi tumbuh lebih tinggi untuk meraup lebih banyak lapangan kerja baru bagi angkatan kerja.
Pasalnya, Presiden mengatakan, angka pengangguran terbuka Jabar meningkat dari 8,72% pada 2015 menjadi 8,89% tahun lalu.
Dia meminta gubernur dan jajarannya untuk lebih proaktif dan terus bersinergi dengan pemerintah pusat.
Baca Juga
Selain itu, Presiden meyakini hal tersebut juga untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang akan menjadi pondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan merata di Jaabr.
"[Sinergi pusat dan daerah penting untuk] menyelesaikan masalah-masalah di lapangan seperti pembebasan lahan, revisi RTRW maupun mengantisipasi setiap dampak dari proses pembangunan, terutama pembangunan infrastruktur di Provinsi Jawa Barat."