Bisnis.com, JAKARTA -- Konektivitas merupakan bentuk kerja sama konkret bagi negara-negara anggota Brunei, Indonesia, Malaysia, Phillipines, East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
Di sela-sela penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-30 di Philippine International Convention Center (PICC) Manila, Filipina, pada Sabtu (29/4/2017), Presiden Joko Widodo menghadiri KTT kerja sama sub regional Asean, yakni KTT Brunei, Indonesia, Malaysia, Phillipines, East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) ke-12 dan KTT Indonesia Malaysia, Thailand, Growth Triangle (IMT-GT) ke-10.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Joko Widodo pada kedua KTT kerja sama sub regional tersebut mengatakan bahwa konektivitas merupakan bentuk kerja sama yang konkret bagi negara-negara anggota BIMP-EAGA.
"Peluncuran Ro-Ro Davao-General Santos-Bitung merupakan implementasi konkret kerja sama BIMP-EAGA," kata Retno seperti dikutip dari siaran pers.
Kerja sama konektivitas ini juga mendukung upaya pemerataan di antara negara-negara anggota karena melibatkan unsur pemerintah daerah.
"Ini juga menyinergikan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Jadi, betul-betul merupakan suatu kerja sama yang sifatnya sangat konkret," ucap Retno.
Dalam pertemuan BIMP-EAGA yang dihadiri Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Jokowi, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Raza, dan Presiden Filipina Duterte itu disepakati adanya dokumen BIMP-EAGA Vision (BEV) 2025.
Retno menjelaskan dokumen ini akan menjadi panduan dan arah kerja sama BIMP-EAGA sampai 2025. BIMP-EAGA ini akan menjadi building block bagi penguatan kerja sama Asean dan dapat mendukung upaya untuk menjadikan Asean tetap relevan.