Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RESHUFFLE KABINET : Tidak Banyak Menteri Bisa Capai Target

Kondisi yang ada membuat tidak banyak menteri di kabinet kerja yang bisa mencapai target, meski begitu reshuffle sepenuhnya hak prerogatif Presiden Jokowi.
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (kiri) didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya saat tiba di Bandara El Tari Kupang NTT, Minggu (12/7)./Antara
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (kiri) didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya saat tiba di Bandara El Tari Kupang NTT, Minggu (12/7)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA –Kondisi yang ada membuat tidak banyak menteri di kabinet kerja yang bisa mencapai target, meski begitu reshuffle sepenuhnya hak prerogatif Presiden Jokowi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menegaskan bahwa reshuffle menteri kabinet kerja merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo.

Kendati demikian, dia berpendapat bahwa reshuffle biasanya hanya dilakukan pada tahun pertama atau kedua masa jabatan dalam satu masa pemerintahan.

“Biasanya kalau sudah setengah itu, setengah kedua jalannya pemerintahan sudah mantap itu,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Selasa (25/4/2017).

Kalla mengatakan memang ada ukuran penilaian kinerja menteri berupa target yang harus dicapai. Namun, bila melihat kondisi yang terjadi pada hari ini, dia menilai banyak menteri yang sulit untuk mencapai target tersebut.

“Jadi tidak berarti akan diganti semua. Menteri keuangan target pajaknya pasti tidak bisa dicapai. Ataupun PU, karena anggaran target bikin jalan sulit juga. Ekspor juga, tidak jalan, sulit dicapai,” jelasnya.

Sehingga dia mengatakan pertimbangan reshuffle oleh Presiden Joko Widodo tidak hanya dilihat dari target program kerja saja, namun juga mempertimbangkan kondisi politik,ekonomi dan sosial yang terjadi pada hari ini.

“Target itu harus dicapai iya. Tapi dalam keadaan hari ini, tidak banyak menteri hari ini bisa mencapai targetnya. Terkecuali ada alasan yang kuat. Tapi kalau hanya target, nanti banyak sekali menteri yang diganti kalau berdasarkan target,” ujarnya.

Sampai saat ini, Kalla mengatakan pernah belum menyinggung persoalan reshuffle dengan kepala negara.

“Presiden berpikir sesuai kondisi yang ada. Tapi itu hak prerogatif Presiden, Wapres tidak punya hak,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper