Bisnis.com, MANADO -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menargetkan bisa memulai operasional kawasan ekonomi khusus (KEK) Bitung tahun ini setelah membebaskan lahan seluas 93,4 hektare. Pemprov Sulut juga bakal segera meneken nota kesepahaman dengan pengembang kawasan industri asal China guna mempercepat pengembangan kawasan.
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, mengatakan luas lahan yang sudah dibebaskan cukup memadai untuk tahap pengembangan awal di mana fasilitas dasar seperti pembangkit listrik menjadi prioritas. Pengembangan tahap pertama dalam rencana induk membutuhkan lahan seluas 534 hektare.
"Kami akan ke China untuk MoU dengan CCCC (China Communication Construction Company) setelah selesai [Mou] mereka kan lakukan pembebasan lahan hingga 2.000 hektare. Merea memang yang paling serius," jelasnya kepada Bisnis.com di Manado, Rabu (25/4/2017).
Untuk diketahui, pembangunan KEK Bitung masuk dalam proyek infrastruktur pemerintah yang diatur dalam PP No.3 Tahun 2016 dan Inpres No.1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
KEK Bitung diestimasi bakal menelan investasi Rp2,3 triliun untuk pengembangan kawasan. KEK Bitung diperkirakan juga abakal menarik investasi hingga Rp32,89 triliun sampai dengan 2025. Industri pengolahan perikanan, kelapa, farmasi, dan logistik menjadi empat sektor yang menjadi motor kawasan ini.
Di sisi lain, Pemprov Sulut juga tengah dalam tahap penyusunan peraturan daerah yang bakal menjadi dasar hukum penyertaan modal ke PT Membangun Sulut Hebat, badan usaha milik daerah yang bakal menjadi pengelola KEK Bitung. Pemprov Sulut selaku pemegang saham BUMD Membangun Sulut Hebat juga juga sudah menunjuk komisaris dan direksi
Di samping mempercepat pembebasan lahan KEK,Pemprov Sulut juga tengah mempercepat pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Manado-Bitung sejauh 39 km.Progres jalan bebas hambatan yang menjadi penunjang KEK Bitung ini masih berkutat pada pembebasan lahan di seksi II. Sementara itu pembebasan lahan di seksi I yang menguhubungkan Bitung-Airmadidi sejauh 14 km sudah rampung. "Infrastruktur kami akan percepat, tol, kereta api, ring road kami harus siapkan dalam dua tahu harus selesai," tukas Olly