Kabar24.com, JAKARTA - Kurang dari 24 jam jelang pencoblosan Putaran II Pilgub DKI Jakarta, petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) datang ke Istana Kepresidenan untuk menghadiri rapat terbatas mengenai pelaksanaan Asian Games 2018, Selasa (18/4/2017).
Pria yang juga mantan anggota DPR ini mengenakan batik berwarna cokelat dan datang dengan mobil Toyota Land Cruiser B 1966 RFR. Sebelum dan seusai rapat di Kantor Presiden, Ahok masih menyempatkan diri meladeni berondongan pertanyaan wartawan dan masih menunjukkan keusilannya.
Memang bukan Ahok namanya kalau tidak nyeleneh. Setelah rapat dan tengah diburu oleh wartawan, mantan Bupati Belitung Timur ini justru berbelok menuju sebuah akuarium yang terletak di salah satu koridor Kompleks Istana Kepresidenan.
Pertanyaan pertama, tentu saja mengenai kans dirinya dalam pencoblosan besok. Berbeda dengan sosoknya selama ini, Ahok mengaku tidak terlalu yakin dengan hasil pencoblosan besok.
“Surveinya kan tipis ya. Naik turun. Makanya aku enggak tahu, kita enggak tahu," katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ahok memang mendapat serangan hebat. Maka tak heran kalau dia harus berupaya keras untuk mempertahankan jabatannya sebagai Gubernur DKI. Hingga kini, Ahok masih menjadi terdakwa diterpa kasus penistaan agama.
Baca Juga
Rentetan kasus ini yang kemudian menjadi panjang. Sejumlah organisasi masyarakat bahkan menggelar rangkaian aksi, seperti aksi 411, 212 dan 311, yang intinya meminta Ahok segera dipenjara. Isu-isu rasial dan keagamaan menjadi bumbu dalam pencoblosan kali ini.
Sejak hasil putaran pertama yang mengeliminasi Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvi Murni, secara umum elektabilitas pasangan ini terus berada di bawah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Bahkan, dari rilis lima konsultan politik yang melakukan survei sepanjang akhir Maret-pertengahan bulan ini, hanya Charta Politika yang dipimpin oleh Yunarto Wijaya yang mengunggulkan elektabilitas Ahok-Djarot dibanding Anies-Sandi.
Sementara, hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Indikator Politik yang dikomandoi Burhanuddin Muhtadi dan Media Survei Nasional (Median) menunjukkan bahwa elektabilitas Anies-Sandi masih unggul dibanding Ahok-Djarot dengan selisih yang bervariasi.
Dalam perkembangan terkini, sejumlah ormas juga berencana ‘mengawal dan mengawasi’ tempat-tempat pemungutan suara, meski kemudian telah dilarang oleh aparat keamanan. Tensi politik di ibu kota kian meninggi meskipun masa kampanye telah usai pada akhir pekan lalu.
Menyikapi hal itu, Presiden Joko Widodo beserta jajaran menteri Kabinet Kerja, Polri dan TNI sampai-sampai juga menyerukan baik warga masyarakat maupun pendukung kedua kubu agar menjaga suasana tetap kondusif. Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian bahkan sempat melemparkan ancaman bagi siapa saja yang melakukan tindakan intimidatif akan diamankan.
Lantas, apa yang akan dilakukan Ahok jelang saat-saat yang menentukan bagi dirinya dan warga DKI Jakarta tersebut untuk 5 tahun ke depan? Atau adakah langkah khusus untuk memenangkan Pilkada tersebut?
“Sudah doa. Sudah jampi-jampiin air gitu ya,” katanya lalu tergelak.