Kabar24.com, JAKARTA — Dua hari jelang putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah ulama datang ke Istana Merdeka.
Usai bertemu Presien, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin menyampaikan Kepala Negara meminta dukungan para ulama agar turut menjaga situasi tetap kondusif jelang hari pencoblosan. Semua pihak, tuturnya, tentunya tidak menginginkan adanya suasana yang menimbulkan perpecahan bangsa.
"Beliau meminta agar para ulama ikut menenangkan supaya situasi tetap kondusif. Jangan sampai merusak suasana dan menimbulkan perpecahan bangsa serta jangan sampai ada membuat bangsa ini menjadi terpecah," katanya, Senin (17/4/2017).
Selain menjaga keamanan Pilkada, aia mengatakan salah satu masalah yang disampaikan oleh Jokowi adalah pemerintah akan melakukan redistribusi aset dan tanah yang akan dibagikan kepada masyarakat, ormas dan pesantren-pesantren. Berikutnya, rencana kemitraan antara pengusaha besar dengan masyarakat dan ormas.
"Juga masalah narkoba yang semakin hari semakin memprihatinkan serta masalah terorisme dan radikalisme yang juga meminta perhatian dan dukungan para ulama," kata Maruf.
Menyikapi hal tersebut, para ulama dalam pertemuan tersebut menyatakan kesiapannya untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
Maruf juga memberikan himbauan agar pendukung dari kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tidak memobilisasi massa yang dikhawatirkan akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pilkada yang akan dilaksanakan tanggal 19 April nanti itu jangan ada mobilisasi dari pihak mana pun sehingga menimbulkan ketidakstabilan suasana di DKI Jakarta," ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, tampak hadir di antaranya Syafiq Mughni (Muhammadiyah), Yusnar Yusuf (Jam'iyatul Washliyah), Basri Barmanda (Perti), Mahfud M.D. (KAHMI), Jimly Asshiddiqie (ICMI) dan Hamdan Zoelva (Syarikat Islam).
Selain itu, nampak juga Dahnil Anzar (Pemuda Muhammadiyah), Yaqut Cholil Qoumas (PP GP Ansor), Siti Noordjannah Djohantini (Aisyiah), Anggia Ermarini (Fatayat NU), Habib Zain bin Umar bin Smith (Ketum Rabithah Alawiyah), Arifin Ilham (Majelis Az-Zikra) dan Yusuf Mansur (PP Darul Qur'an).