Kabar24.com, JAKARTA – Sikap abstain China terhadap resolusi PBB yang mengutuk serangan kimia di Suriah menjadi tanda paling signifikan atas hubungan yang lebih hangat antara Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah tatap muka pertama mereka pekan lalu.
China, yang sejak 2011 bergabung dengan Rusia untuk memveto enam resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terhadap Suriah, mengambil sikap abstain dari voting pada Rabu atas pengajuan kritik yang dipimpin AS terhadap serangan senjata kimia di Suriah.
Sikap China tersebut membuat Rusia – sekutu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad – menjadi satu-satunya anggota Dewan Keamanan yang menggunakan hak vetonya untuk melawan resolusi tersebut.
Keputusan sepihak Trump untuk meluncurkan 60 rudal jelajah terhadap pangkalan udara Suriah sebagai pembalasan atas serangan senjata kimia yang membunuh puluhan warga sipil di negara tersebut telah menimbulkan kegelisahan di Asia atas adanya serangan serupa terhadap Korea Utara, sekutu China.
Menurut Shi Yinhong, penasihat urusan luar negeri untuk kabinet China dan direktur pusat studi Amerika Renmin University di Beijing, sikap abstain China menunjukkan niat baik yang besar untuk Trump.
China sendiri telah menentang tindakan militer terhadap pemerintah Assad sejak perang sipil Suriah dimulai serta mendesak solusi politik untuk penyelesaiannya.
Baca Juga
“Hal itu menunjukkan keinginan Xi untuk memiliki hubungan yang baik dengan Trump, namun juga dapat menyebabkan rusaknya hubungan dengan Rusia. [Sikap China] merupakan isyarat keinginan untuk lebih bekerja sama di tingkat internasional, terutama terhadap program nuklir Korea Utara,” ujarnya, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (13/4/2017).
Trump sebelumnya menyatakan telah mendorong Xi untuk mendesak Korea Utara melepaskan ambisi dalam hal pengembangan persenjataan nuklir dan rudalnya. Tensi geopilitik meningkat di tengah tanda-tanda bahwa Korea Utara siap melancarkan uji coba bom nuklir keenam yang bertentangan dengan sanksi PBB.
“Presiden Xi ingin melakukan sesuatu yang benar. Saya kira ia ingin membantu kita mengatasi permasalahan dengan Korea Utara,” ujar Trump dalam suatu konferensi pers di Gedung Putih.
Rusia memveto draf resolusi Dewan Keamanan PBB berisi kecaman terhadap dugaan serangan senjata kimia di Suriah serta desakan agar Damaskus bekerja sama dengan penyelidik internasional.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Vladimir Safronkov mengatakan bahwa draf resolusi yang diajukan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis itu sudah gagal sejak awal.
Selain Rusia, negara lain yang menolak adalah Bolivia. Adapun China, Ethiopia, Kazakhstan bersikap abstain. Sebanyak 10 negara anggota DK PBB lainnya mendukung draf resolusi tersebut.