Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NOVEL BASWEDAN DISIRAM AIR KERAS : Pimpinan KPK Diminta Lebih Perhatikan Pengamanan Penyidik

Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi menilai pengamanan terhadap ancaman teror belum secara optimal dilakukan oleh negara menyusul aksi penyerangan terhadap salah seorang penyidik, Novel Baswedan, Selasa (11/4/2017) pagi.
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)./JIBI-Abdullah Azzam
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com,JAKARTA- Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi menilai pengamanan terhadap ancaman teror belum secara optimal dilakukan oleh negara menyusul aksi penyerangan terhadap salah seorang penyidik, Novel Baswedan, Selasa (11/4/2017) pagi.

Sekretaris Jenderal Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi Ailia Posteria mengatakan teror terhadap Novel Baswedan bukanlah pertama kalinya menimpa pegawai KPK. Pada tahun 2016, Novel pernah ditabrak secara sengaja dengan mobil oleh orang yang tidak dikenal.

“Pada tahun sebelumnya Saudara Afif, salah seorang penyidik KPK mengalami terror berupa ancaman bom dan perusakan mobil miliknya dengan air keras. Berbagai terror tersebut menunjukan bahwa semakin banyaknya pihak-pihak yang ingin melakukan intervensi dan teror dalam proses penegakan hukum yang dilakukan KPK,” katanya Selasa siang.

Di sisi lain, lanjutnya, serangkaian teror tersebut menunjukan bahwa pengamanan terhadap ancaman teror belum secara optimal dilakukan. Terlebih saat ini KPK sedang menangani berbagai kasus yang diduga melibatkan pihak-pihak yang mempunyai posisi strategis.

Pihaknya juga menilai intervensi lain juga dilakukan dengan upaya memperlemah kewenangan KPK melalui revisi UU KPK yang semakin gencar dilakukan. Hal tersebut membuat kerja-kerja pemberantasan korupsi menjadi terhambat.

Atas berbagai persoalan itu, Wadah Pegawai KPK menyatakan lima sikap mereka di antaranya mendorong kepada Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segara memperkuat sistem pengamanan yang lebih baik sehingga dapat memastikan keamanan bagi pegawai khususnya yang memiliki risiko tinggi.

Mereka juga mendorong Pimpinan KPK untuk tidak ragu meneruskan kasus-kasus tindak pidana korupsi yang sedang ditangani termasuk untuk menetapkan tersangka, menaikkan ke tingkat penyidikan dan segera menuntut dan melimpahkan ke pengadilan.

“Menuntut kepada Presiden untuk dapat membongkar berbagai terror kepada KPK melalui pembentukan tim pencari fakta secara independen yang melibatkan berbagai pihak dan menunjukkan kebijakan yang mendukung pemberantasan korupsi."

Terakhir, Wadah Pegawai KPK mengajak seluruh elemen Masyarakat untuk bersatu padu melawan berbagai bentuk intervensi dan terror terhadap upaya pemberantasan korupsi dan mendukung Wadah Pegawai yang tidak gentar melakukan pengusutan kasus-kasus korupsi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper