Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Indonesia Edisi 4 April 2017, Seksi Market: Kinerja Masih Melempem

Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Selasa, 04 April 2017. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Selasa, 04 April 2017. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
 
Seksi Market
 
Hal 13. PRODUSEN KOSMETIK: Kinerja Masih Melempem 
Emiten kosmetik masih belum menunjukkan kinerja yang ciamik pada tahun lalu seiring dengan ketatnya kompetisi dan belum pulihnya daya beli masyarakat.
 
Hal 14. EKSPANSI PABRIK: TPIA Investasikan US$5 Miliar 
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. melalui anak usaha baru yakni PT Chandra Asri Perkasa akan menggelontorkan dana senilai US$5 miliar untuk pendirian pabrik cracker.
 
Hal 15. EMITEN PROPERTI: YANG TERBAIK SELAMA 2016
 
Hal 16. HARGA EMAS: Kuartal II Lanjutkan Penguatan 
Harga emas diperkirakan melanjutkan tren penguatan pada kuartal II/2017 seiring dengan meningkatnya risiko geopolitik di Eropa, pemulihan permintaan India, dan belum adanya pengerekan suku bunga Federal Reserve sehingga mendorong minat di aset haven.
 
Hal 21. KINERJA FEBRUARI 2017: ROI Naik, Dapen Tidak Jemawa 
Return of investment sektor dana pensiun per Februari 2017 meningkat seiring dengan kenaikan hasil investasi yang signifi kan. Namun, pelaku enggan memasang target kelewat tinggi pada tahun ini.
 
Hal 22. PENGAMPUNAN PAJAK: Asuransi dan Dapen Belum Kecipratan 
Penyelenggaraan program pengampunan pajak atau tax amnesty dinilai tidak berdampak langsung ke sektor asuransi dan dana pensiun atau dapen.
 
Hal 23. KREDIT UMKM: Pelaku Usaha Masih Resah Soal Agunan 
Jalur usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan ternyata masih sulit. Dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki plafon terbatas, beberapa pelaku usaha masih terkendala agunan dalam mengakses pembiayaan bank.
 
Hal 24. LIKUIDITAS BANK: Berebut Himpun Dana 
Pertumbuhan likuiditas perbankan pada awal tahun ini tercatat melambat karena adanya persaingan dengan pemerintah dalam menghimpun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper