Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ringkasan headlines Bisnis Indonesia edisi cetak Senin, 3 April 2017. Untuk menyimak lebih lanjut, silakan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Market
Hal 13. SUMBER PENDANAAN ; SMGR Akan Emisi Obligasi Rp3 Triliun
Korporasi semen milik negara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. bakal menerbitkan obligasi senilai Rp3 triliun dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai total Rp8 triliun pada semester I/2017.
Hal 14. RENCANA IPO SAHAM ; BEI Kantongi 22 Calon Emiten
Bursa Efek Indonesia mencatatkan sebanyak 22 calon emiten yang bakal melepas saham ke publik pada kuartal II dan kuartal III/2017.
Hal 15. EMITEN FARMASI ; Kinerja 2016 Mengilap
Kinerja emiten di sektor farmasi semakin moncer. Total penjualan yang dikoleksi oleh sembilan emiten di sektor tersebut mencapai Rp32,92 triliun pada tahun lalu, atau tumbuh 10,5% dibandingkan dengan Rp29,79 triliun pada 2015.
Hal 16. KOMODITAS TEMBAGA ; Menimbang Faktor Fundamental
Satu hal yang pasti ialah ketidakpastian. Adagium ini setidaknya menggambarkan proyeksi para analis dan pelaku usaha terhadap harga tembaga pada 2017.
Hal 17-20. Tabel Bursa & Moneter
Hal 21. KINERJA PEMBIAYAAN MULTIFINANCE ; Realisasi Penyaluran Tumbuh 7,2%
Penyaluran pembiayaan multifinance pada bulan kedua tahun ini masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,2% jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal 22. REFORMASI PANGAN ; Menanti Aksi Badan Usaha Milik Petani
Dalam rangka mendorong kebijakan reformasi pangan, Bank Indonesia (BI) mengusulkan kepada pemerintah untuk memperkuat kelembagaan petani melalui penerapan corporative farming atau badan usaha milik petani.
Hal 23. BANK SYARIAH ; Tentang Akses dan Pemberdayaan
Akses untuk mendapatkan modal merupakan salah satu kunci mewujudkan pemberdayaan masyarakat. Demikian diyakini oleh Habib Luthfi bin Yahya, ulama kharismatik pengasuh jamaah pengajian Kanzus Sholawat di Pekalongan.
Hal 24. KINERJA PERBANKAN ; Kredit Masih Loyo
Memasuki akhir kuartal I/2017, belum ada tanda-tanda kredit perbankan tumbuh dua digit. Bahkan, portofolio kredit terus menyusut apabila dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu.