Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines Bisnis Indonesia edisi cetak Senin, 3 April 2017. Untuk menyimak lebih lanjut, silakan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Industri
Hal 25. INDUSTRI MEBEL ; Pebisnis Minta Prosedur SVLK Disederhanakan
Pebisnis di industri mebel nasional mengeluhkan proses verifikasi kayu yang harus ditempuh sebanyak dua kali yaitu pada bahan baku dan pada produk jadi. Prosedur seperti ini dinilai kurang efisien serta memakan lebih banyak waktu dan biaya.
Hal 26. KONEKTIVITAS PARIWISATA ; Victoria Lirik Sektor Infrastruktur
Negara Bagian Victoria, Australia, tertarik untuk terlibat dalam pengembangan infrastruktur guna mengembangkan sektor pariwisata di kawasan potensial selain Bali.
Hal 27. EFEK PROGRAM PENGAMPUNAN PAJAK ; Dana Mengalir Sampai Properti
Setelah program pengampunan pajak resmi berakhir, para pengembang properti pun bersiap-siap ‘dibanjiri’ dana segar.
Hal 28. INDUSTRI PELAYARAN ; Sulitnya Mencetak SDM Berkualitas
“Kita telah terlalu lama memunggungi samudera, laut, teluk, dan selat. Kita kembalikan kejayaan kita sebagai negara maritim. Jalesveva Jayamahe, di lautlah kita jaya.”
Hal 29. LAPORAN DARI BRISBANE ; 2017, Malindo Bidik 10 Juta Penumpang
Anak usaha Lion Air Grup, Malindo Air, menargetkan bisa mengangkut 10 juta penumpang pada tahun ini menyusul pembukaan sejumlah rute baru pada 2017.
Hal 30. PENGEMBANGAN ENERGI BERSIH ; Lelang Panas Bumi Segera Dibuka
Pemerintah segera membuka lelang wilayah kerja panas bumi setelah Peraturan Menteri ESDM tentang geotermal diterbitkan sebagai payung hukum pengembangan geotermal di Tanah Air.
Hal 31. EKSPANSI BISNIS BUAH ; Sewu Segar Perkuat Pasar
PT Sewu Segar Nusantara, anak perusahaan Grup Gunung Sewu yang bergerak di bidang distribusi dan pemasaran buah lokal dan impor, menargetkan penjualan buah-buahan 6 juta boks atau 78.000 ton sepanjang tahun ini.
Hal 32. IMPLEMENTASI EURO 4 ; Produsen Minta Jaminan
Produsen kendaraan bermotor roda empat dan lebih meminta jaminan kepastian kepada PT Pertamina (Persero) terkait dengan penyediaan bahan bakar yang sesuai dengan standar emisi Euro 4.