Bisnis.com, ANKARA - Kementerian Urusan Luar Negeri Turki memanggil kuasa usaha Jerman pada Selasa malam (21/3) sehubungan dengan pernyataan kepala Dinas Intelijen Federal Jerman (BND) mengenai Gulen, yang diduga oleh Ankara berada di balik upaya kudeta tahun lalu.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh menteri luar negeri Turki mengatakan Ankara memprotes pernyataan Kepala BND Bruno Kahl bahwa ia "tidak yakin" mengenai peran Fetullah Gulen dalam upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu.
Banyak bukti, termasuk rekaman komunikasi di antara tersangka sebelum dan setelah upaya kudeta tersebut, memperlihatkan upaya kudeta yang gagal itu memiliki hubungan dengan Organisasi Teror Fetullah (FETO), kata pernyataan tersebut.
Ratusan jaksa, hakim, polisi dan pengikut FETO --yang melanggar prinsip-prinsip dasar-- masih berada di Jerman saat ini, tambah pernyataan itu, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.
Kahl mengatakan ia tak bisa melihat hubungan langsung antara FETO dan upaya kudeta tersebut, kendati ada dokumen yang diserahkan kepada Pemerintah Jerman. Ia juga mendefinisikan FETO sebagai "perhimpunan sipil bagi pendidikan agama dan sekuler", demikian laporan majalah Jerman Der Spiegel.
Kahl juga menyatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggunakan upaya kudeta itu sebagai dalih untuk memecat pegawai negeri dan memenjarakan ratusan orang.
Menurut pernyataan Pemerintah Turki, FETO dipimpin oleh seorang tokoh agama Fetullah Gulen dan telah melakukan upaya kudeta yang gagal pada Juli 2016.
Turki Panggil Kuasa Usaha Jerman Terkait Pernyataan Soal Gulen
Kementerian Urusan Luar Negeri Turki memanggil kuasa usaha Jerman pada Selasa malam (21/3) sehubungan dengan pernyataan kepala Dinas Intelijen Federal Jerman (BND) mengenai Gulen, yang diduga oleh Ankara berada di balik upaya kudeta tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu