Kabar24.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana mendirikan pabrik garam berkualitas dengan dana dari APBD.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengatakan atas rekomendasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah diperkirakan satu pabrik garam berkualitas akan menyedot investasi sekitar Rp10 miliar.
“Saya inginnya lima pabrik karena investasinya sedikit jadi hanya Rp50 miliar. Kalau kami siap, dari kami sendiri, BUMD kami siap,” katanya, Jumat (17/3).
Sebelumnya, ramai diberitakan untuk langkah awal baru dua pabrik yang akan segera dibangun. Untuk pembangunan pabrik tersebut menurutnya saat ini sedang proses studi kelayakan dengan lokasi pembangunan di Rembang atau Pati.
Harapannya, dengan didirikannya pabrik garam berkualitas dapat menyerap produksi garam dari tambak-tambak petani untuk ditingkatkan nilai tambahnya. Dia pun menyebut, tidak menutup kemungkinan pengelolaan pabrik ini kelak akan melibatkan perusahaan pelat merah yang memang menjadi produsen garam tertua di Indonesia yakni PT Garam (Persero).
“Kalau itu bisa kerjasama dengan PT Garam harapan saya sebenarnya industri garam rakyat ini bisa tumbuh dan hasilnya lebih baik. Harapannya dengan adanya pabrik dapat mengkoordinasikan garam rakyat dari petambak yang ada saat ini,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini pemerintah melakukan langkah awal dengan penyesuaian teknologi pengolahan garam dari yang tradisional menggunakan geomembran, dan teknologi ulir filter sehingga hasilnya pun sudah lebih baik.
Dengan adanya pabrik, lanjut dia, garam tersebut akan diolah menjadi garam industri dengan melalui proses yodiumisasi untuk menghasilkan produk berkualitas. Dia menyebut, satu pabrik kelak akan membutuhkan lahan minimum 15 hektar. Saat ini pihaknya pun tengah mendorong kesiapan pasokan bahan baku.
Di sisi lain, Rembang dan Pati diproyeksikan menjadi wilayah berdirinya pabrik berdasarkan masukan dari para pakar dan aksesnya pun mudah. Selain itu, potensi garam di wilayah pantai utara Jawa Tengah sangat besar.
Ditanyai terkait target penyelesaian pembangunan pabrik, menurutnya akan disesuaikan dengan syarat teknis yang ada. Dia menambahkan, penyelesaian pembangunan akan secepat mungkin dilakukan.
“Lebih cepat lebih baik kalau bisa tahun depan ya tahun depan, kalau bisa tahun ini lebih baik,” imbuhnya.