Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI-Malaysia Gelar Konferensi Pengajaran Bahasa Inggris

Sejumlah tokoh pendidikan dan bahasa dari berbagai universitas terkemuka dunia dijadwalkan hadir dan menyampaikan presentasi dalam The 1st Indonesia-Malaysia English Language Teaching Conference di Jakarta pada 16-18 Maret 2017.
Kegiatan perkuliahan di satu perguruan tinggi./www.education-newzealand.org
Kegiatan perkuliahan di satu perguruan tinggi./www.education-newzealand.org

Kabar24.com, TANGSEL-Sejumlah tokoh pendidikan dan bahasa dari berbagai universitas terkemuka dunia dijadwalkan hadir dan menyampaikan presentasi dalam The 1st Indonesia-Malaysia English Language Teaching Conference di Jakarta pada 16-18 Maret 2017.

Arskal Salim, Ketua Panitia The 1st Indonesia-Malaysia English Language Teaching (I-MELT) Conference, mengatakan para tokoh pendidikan dan bahasa itu diharapkan mengkontribusikan gagasan tentang model pendidikan dan pengajaran bahasa bagi pendidik di Indonesia dan Malaysia.

“Selain mereka, sejumlah akademisi dari berbagai perguruan tinggi Indonesia dan Malaysia juga dijadwalkan hadir untuk menyampaikan paper dalam sesi seminar call paper,” katanya, Selasa (14/3/2017).

Menurutnya, Konferensi Pengajaran Bahasa Inggris Indonesia-Malaysia atau The 1st Indonesia-Malaysia English Language Teaching (I-MELT) Conference itu merupakan kegiatan kerja sama antara Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Putera Malaysia.

Arskal dalam situs resmi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengharapkan agar kegiatan I-MELT Conference dapat menjadi ajang pertukaran informasi tentang model pembelajaran bahasa Inggris yang terbaik berdasar pengalaman dosen dan guru bahasa Inggris di Indonesia-Malaysia.

Untuk itu, lanjutnya, penyelenggara mengajak para dosen, peneliti, bahkan guru-guru untuk hadir dan turut berbagi informasi, gagasan, dan pemikiran tentang model pembelajaran bahasa Inggris yang terbaik.

Dia juga mengungkapkan baik Indonesia dan Malaysia memiliki kultur dan tantangan yang relatif sama dalam bidang pengajaran bahasa Inggris, yakni keduanya memiliki bahasa resmi yang berakar sama yaitu Melayu, sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan.

“Sementara penggunaan bahasa Inggris sendiri bukan mayoritas. Kondisi ini menyebabkan rendahnya kemampuan bahasa Inggris mereka,” ujarnya.

Arskal yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Jakarta mengatakan Indonesia-Malaysia tengah menghadapi tantangan berupa regionalisasi dan globalisasi seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Kerjasama Perdagangan Bebas Asia Tenggara (AFTA).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper