Bisnis.com, JAKARTA - Dokumen Jakarta Concord dinilai memiliki arti penting dan startegis bagi negara anggota IORA atau Indian Ocean Rim Association.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Jakarta Concord merupakan dokumen strategis Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia (IORA) yang dapat menjadi panduan bagi negara anggota dalam menanggapi tantangan global.
"Concord ini merupakan dokumen pertama IORA yang strategis dan visioner untuk merespons tantangan global di masa depan," ujar Menlu Retno Marsudi di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (7/3/2017).
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Retno saat memberikan laporan tentang Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IORA pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA.
Para menteri IORA telah mengesahkan Jakarta Concord untuk ditandatangani dan diadopsi para pemimpin negara anggota pada KTT IORA.
Menlu Retno sebelumnya juga mengatakan, untuk memperkuat enam isu prioritas IORA yang sudah ada sejak awal, dokumen Jakarta Concord - yang akan ditandatangani para kepala negara dan kepala pemerintahan pada KTT IORA - memuat tiga isu penting untuk kerja sama IORA di masa depan, yaitu pemberdayaan perempuan, blue economy, dan promosi demokrasi.
Selain Jakarta Concord, dokumen penting lainnya yang menjadi hasil dari pertemuan IORA adalah Rencana Aksi IORA, yang berisi rencana jangka pendek menengah dan panjang terkait langkah-langkah negara anggota IORA ke depan hingga 2021.
"Dokumen ini merupakan pencapaian penting pertama dalam perjalanan IORA sejak dibetuk 20 tahun lalu," kata Menlu Retno.
Selanjutnya, para menteri IORA juga menyetujui Deklarasi IORA untuk Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme dan Ekstremisme dengan Kekerasan, yang merupakan kesepakatan bersama negara-negara anggota IORA mengenai pentingnya memerangi terorisme dan kekerasan ektremis.
"Dokumen ini berisi upaya untuk ambil langkah tegas dalam menghadapi ancaman terorisme dan kejahatan ekstremis yang belakangan meningkat," ucap Menlu Retno.
"Ini juga refleksi determinasi setiap negara anggota untuk menjaga stabilitas perdamaian dan mempromosikan pesan positif tentang toleransi dan keberagaman di kawasan samudra Hindia," lanjut dia.
Rangkaian Pertemuan IORA akan dilaksanakan pada 5-7 Maret. Acara IORA didahului pertemuan tingkat pejabat tinggi pada 5 Maret, pertemuan tingkat menteri pada 6 Maret, dan pertemuan tingkat tinggi atau KTT pada 7 Maret.