Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Tembok Pembatas AS-Meksiko Alami Kendala Keuangan

Rencana Presiden AS Donald Trump menggunakan dana yang ada untuk membangun tembok pembatas di wilayah perbatasan AS-Meksiko menghadapi kendala keuangan serius.
Pemandangan   yang menunjukkan bagian dari tembok perbatasan AS-Meksiko yang baru dibangun di Sunland Park, AS berhadapan dengan kota perbatasan Meksiko Ciudad Juarez, Meksiko, 9 November 2016. Gambar diambil dari sisi Meksiko perbatasan  AS- Meksiko/Reuters
Pemandangan yang menunjukkan bagian dari tembok perbatasan AS-Meksiko yang baru dibangun di Sunland Park, AS berhadapan dengan kota perbatasan Meksiko Ciudad Juarez, Meksiko, 9 November 2016. Gambar diambil dari sisi Meksiko perbatasan AS- Meksiko/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Presiden AS Donald Trump menggunakan dana yang ada untuk membangun tembok pembatas di wilayah perbatasan AS-Meksiko menghadapi kendala keuangan serius.

Menurut pihak Gedung Putih, awalnya pembangunan tembok itu akan dibiayai dengan 'dana dan sumber daya yang ada' di Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS). Akan tetapi, sejauh ini DHS telah mengidentifikasi bahwa baru ada US$20 juta yang bisa disalurkan ke dalam proyek miliaran dolar itu, menurut dokumen lembaga tersebut. Dokumen mengenai keuangan itu dibagikan kepada staf anggaran kongres minggu lalu sebagaimana dikutip VoaNews.com, Jumat (3/3/2017).

Dokumen itu menyebutkan bahwa dana tersebut akan cukup untuk membayar sejumlah kontrak untuk prototip tembok, tapi tidak cukup untuk mulai membangun tembok. Hal ini berarti agar pembangunan dapat dilakukan, Gedung Putih harus meyakinkan Kongres untuk mengalokasikan anggaran.

Sebuah laporan internal, memperkirakan bahwa untuk bisa membangun tembok atau pagar di seluruh perbatasan selatan perlu biaya sebesar US$21,6 miliar.

Pembangunan  tembok pembatas tersebut merupakan janji kampanye Trump guna menahan laju imigran gelap dari Meksiko. Selain itu, pembangunan tembok pengaman itu juga bertujuan untuk menurunkan risiko keamanan dalam negeri AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper