Kabar24.com, JAKARTA - Pemimpin oposisi Kirgistan Omurbek Tekebayev ditahan pada Minggu (26/2/2017) atas tuduhan korupsi dan penipuan. Ini langkah yang dinilai dapat mengeliminasinya sebagai pesaing untuk nmaju sebagai presiden dalam pemilu mendatang.
Tekebayev, 58 tahun, pemimpin fraksi Ata Meken, merupakan salah satu kritikus paling vokal terhadap Presiden Almazbek Atambayev, yang masa jabatannya berakhir tahun ini. Negara pecahan Soviet itu akan mengadakan pemilihan presiden pada 19 November.
Departemen Keamanan Negara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa telah menahan Tekebayev di bandara pada saat kedatangannya dari Turki.
Dalam pernyataan terpisah, kantor penuntut umum mengatakan Tekebayev diduga menerima suap 1 juta dolar AS dari investor Rusia pada 2010.
Tekebayev, yang saat itu anggota senior pemerintahan sementara, berjanji pada investor itu akan mampu mengambil alih sebuah perusahaan telekomunikasi lokal.
Kanybek Imanaliy, anggota parlemen fraksi Ata Meken membantah bahwa Tekebayev melakukan tindakan itu.
"Dia menganggap penahanannya tidak beralasan dan ilegal dan kelanjutan dari represi politik. Kami merencanakan untuk mengadakan kongres partai dalam waktu satu bulan dan mencalonkan dia sebagai calon presiden."
Ratusan pendukung Tekebayev berunjuk rasa di luar markas layanan keamanan negara di pusat ibu kota Bishkek pada hari Minggu. Mereka mengatakan akan tinggal di sana sampai pembebasannya.
Atambayev tidak lagi dapat maju dalam pemilu kembali menurt konstitusi Kyrgyz. Akan tetapi sekutu-sekutunya di parlemen berhasil mendorong melalui referendum pada paket amandemen secara signifikan meningkatkan kekuatan dari perdana menteri.
Hal itu mendorong timbulnya spekulasi bahwa Atambayev akan menjadi kepala kabinet yang kuat - meskipun dia menyangkal memiliki rencana seperti itu.