Bisnis.com, SYDNEY - Presiden Indonesia Joko Widodo akan membahas prospek patroli bersama dengan Australia di Laut Cina Selatan saat ia bertemu rekannya Perdana Menteri Malcolm Turnbull pada Sabtu (25/2/2017).
Widodo mengatakan pada surat kabar Australia ia ingin melihat patroli bersama dengan Australia, tetapi hanya jika tidak mengobarkan ketegangan dengan China.
"Jika tidak ada ketegangan saya pikir itu sangat penting untuk memiliki patroli bersama-sama. Kami akan membicarakan hal ini dengan PM Turnbull," kata Widodo.
Indonesia secara tradisional mengambil posisi netral di Laut Cina Selatan, bertindak sebagai penyangga antara China dan sesama anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang paling dipertaruhkan, Filipina dan Vietnam.
Tapi setelah China marah Indonesia mengatakan kedua negara telah "tumpang tindih klaim" di perairan dekat Kepulauan Natuna di Indonesia, Jakarta mementaskan latihan skala besar di tepi Laut Cina Selatan pada Oktober.
China mengklaim hampir seluruh Laut Selatan China, di mana perdagangan sekitar US$5 triliun melewati jalur ini setiap tahun. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim bagian laut itu.
Australia - yang mengatakan itu tidak mengambil sisi atas sengketa Laut Cina Selatan tetapi telah mendukung AS yang memimpin kebebasan melakukan kegiatan navigasi di wilayah ini - telah berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Indonesia setelah 'kurang baik' baru-baru ini.
Indonesia menangguhkan kerjasama militer dengan Australia pada Januari lalu setelah "menghina" bahan ajar di sebuah pangkalan Australia.
Sementara panglima militer Australia meminta maaf kepada Indonesia pada Februari, kerjasama militer tetap ditangguhkan.
Jokowi - Trumbull Akan Bahas Patroli Bersama di Laut China Selatan
Presiden Indonesia Joko Widodo akan membahas prospek patroli bersama dengan Australia di Laut Cina Selatan saat ia bertemu rekannya Perdana Menteri Malcolm Turnbull pada Sabtu (25/2/2017).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Merger BUMN Karya, Dimulai dari yang Punya Aset Terbesar
13 jam yang lalu