Kabar24.com, JAKARTA-- China menyangkal adanya peningkatan pasukan di perbatasan dengan KOrea Utara pasca pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri presiden Korea Utara.
Sejumlah laporan beredar menyebutkan bahwa China kerap mengirim pasukan ke perbatasan setiap kali ketegangan di Semenanjung Korea meningkat dan hal ini selalu dibantah oleh pihak China.
Korea Selatan dan Amerika secara resmi menyebutkan bahwa pembunuhan saudara tiri presiden Korea Utara yang bernama Kim Jong Nam dilakukan oleh agen Korea Utara. Semetara itu, KOrea Utara tidak mengakui kematian Kim.
Sejumlah Media di Hong Kong minggu lalu menyebut bahwa China mengerahkan lebih banyak pasukan ke perbatasan setelah penyerangan Kim di Bandara Kuala Lumpur ppada 13 Februari 2017 lalu.
"Terkait laporan yang menyebutkan peningkatan pasukan di perbatasan China-Korea Utara, hal tersebut merupakan isu tak beralasan dan palsu," kata Menteri Pertahanan China Ren Guoqiang seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/2/2017).
Sementara itu, semasa hidupnya,Kim menyuarakan ketidaksetujuannya secara terang-teranga terkait kekuasaan turun temurun keluarganya di negara terisolasi tersebut. Selama itu pula dia telah tinggal di Makau yang merupakan wilayah teritorial China.
PEMBUNUHAN KIM JONG NAM: China Bantah Tambah Pasukan di Perbatasan
China menyangkal adanya peningkatan pasukan di perbatasan dengan KOrea Utara pasca pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri presiden Korea Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
14 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu
China Kembali Berlakukan Bebas Visa bagi Warga Jepang
7 jam yang lalu