Kabar24.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini bahwa Siti Aisyah --yang dituding melakukan pembunuhan terhadap saudara ipar pemimpin Korea Utara Kim Jong Un-- merupakan korban rekayasa dari satu rencana pembunuhan.
Menurutnya, Siti juga bukan agen intel Korea Utara dan hanya terjebak dalam pembunuhan itu.
"Kalau dari informasi yang kita terima dan juga apa yang beredar di media, apa yang terjadi di Kuala Lumpur itu korban dari korban. Jadi Kim [Jong Nam] itu ya korban dari korban, karena ini Aisyah korban juga. Korban dari semacam rekayasa atau penipuan,"katanya di Kantor Wakil Presiden, Jumat (17/2/2017).
Pasalnya, JK mengatakan tindakan Siti Aisyah tidak seperti buronan pada umumnya, yakni masih menetapnya wanita asal Serang itu saat ditangkap oleh pihak berwenang
"Kalau benar dia merupakan agen, saya kira sudah tidak ketahuan kemana rimbanya tapi koq dia pergi di hotel tidur, bersembunyi. baru di kota itu sendiri, di dekat airport itu.
jadi artinya dia korban dari korban," ujarnya.
Siti Aisyah yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) ditangkap oleh kepolisian Malaysia karena diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam, atau kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Kalla menduga Siti tertipu oleh ajakan menjadi peserta dalam permainan reality show, yang tindakannya berujung pada pembunuhan tersebut.
"Seakan-akan permainan media itu, reality show. Dia pikir begitu. Kadang pakai kamera tersembunyi atau jarak jauh,"ujarnya.
Wapres menambahkan, "Jadi kalau sementara itu, menurut saya seperti itu, korban dari korban ini. Berlapis korbannya ini," ujarnya.
Siti Aisyah bersama Warga Negara Vietnam, Doan Thi Huong ditangkap oleh Kepolisian Malaysia karena diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), 13 Februari 2017 lalu. Sempat beredar kabar bahwa otak dibalik pembunuhan tersebut merupakan intel Korea Utara.