Bisnis.com, MEDAN—Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi lama masa kampanye yang mencapai 3 bulan. Dia menyebutkan masa kampanye ideal yakni 2 minggu hingga 1 bulan.
Erry menjelaskan, masa kampanye yang terlalu lama akan meningkatkan potensi konflik di masyarakat.
“Pasti kan setelah ini ada evaluasi lagi. Menurut saya ya masa kampanye itu terlalu lama. Dulu hanya 2 minggu. Ini membuat pergesekan di masyarakat lebih lama, dan potensi konflik lebih tinggi. Mungkin ini perlu dievalusasi ya. Sekitar 1 bulan cukup ideal,” terang Erry, Rabu (15/2/2017).
Berdasarkan Peraturan KPU No.7/2016 tentang Tahapan, Jadwal dan Program Pilkada, masa kampanye dimulai sejak 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.
Tak hanya masa kampanye yang Erry inginkan untuk dievaluasi, tapi juga sumber dana pelaksanaan pilkada. Baginya, alokasi dari APBD justru memberatkan daerah.
“Pilkada ini menelan biaya cukup besar, terutama untuk keamanan. Kalau memang nantinya bisa ditampung di APBN akan lebih baik lagi. Kita tunggu keputusan pusat ya,” tambahnya.
Adapun, untuk pilkada di Tapanuli Tengah, alokasi anggarannya dimulai sejak APBD 2016 hingga APBD 2017. Pada APBD 2016, pemkab mengalokasikan total Rp21,5 miliar dan pada APBD 2017 yakni Rp21,42 miliar sehingga total Rp42,92 miliar.
Gubernur Sumut Minta KPU Evaluasi Masa Kampanye
Bisnis.com, MEDANGubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi lama masa kampanye yang mencapai 3 bulan. Dia menyebutkan masa kampanye ideal yakni 2 minggu hingga 1 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium