Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY: Apa Belum Puas Terus Fitnah dan Hancurkan Nama Baik Saya

Luar biasa negara ini. Tak masuk di akal saya. Naudzubillah. Betapa kekuasaan bisa berbuat apa saja. Jangan berdusta. Kami semua tahu *SBY#
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono/Antara-Yulius Satria Wijaya
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono/Antara-Yulius Satria Wijaya

Kabar24.com, JAKARTA - Mantan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono mengaku tidak habis pikir dengan serangan yang mengarah kepada dirinya.

“Luar biasa negara ini. Tak masuk di akal saya. Naudzubillah. Betapa kekuasaan bisa berbuat apa saja. Jangan berdusta. Kami semua tahu *SBY*,” cuit SBY melalui akun Twitternya @SBYudhoyono, seperti dimonitor Selasa (14/2/2017) pukul 17.39 WIB.

SBY menengarai dirinya menjadi sasaran fitnah sejak November 2016. “Apa belum puas terus memfitnah & hancurkan nama baik saya sejak November 2016, agar elektabilitas Agus hancur & kalah *SBY*”

Mantan Presiden ke-6 RI ini sebelumnya menyatakan bahwa serangan terhadap dirinya oleh Antasari tak terlepas dari Pilkada DKI 2017.

"Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di belakangnya ~ agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017. *SBY*."

Hal itu disampaikan SBY menanggapi pernyataan Antasari yang menyebutkan dirinya telah mereka yasa kasus.

"Satu hari sebelum pemungutan suara Pilkada Jakarta (saya duga direncanakan), Antasari lancarkan fitnah & tuduhan keji terhadap saya *SBY*." ujar SBY pada akun Twitternya seperti dimonitor Bisnis.com, Selasa (14/2/2017) pukul 17.24 WIB.

Presiden keenam RI Soesilo Bambang Yudhoyono menduga ada perencanaan sebelum Antasari Azhar menuding dirinya merekayasa kasus mantan Ketua KPK itu.

"Satu hari sebelum pemungutan suara Pilkada Jakarta (saya duga direncanakan), Antasari lancarkan fitnah & tuduhan keji terhadap saya *SBY*," demikian pernyataan SBY melalui akun Twitter ‏@SBYudhoyono, dimonitor Selasa (14/2/2017) pukul 17.14 WIB.

Selain itu, SBY juga menduga grasi untuk Antasari memiliki motif politik tertentu.
"Yg saya perkirakan terjadi. Nampaknya grasi kpd Antasari punya motif politik & ada misi utk serang & diskreditkan saya (SBY) *SBY*."

Seperti diketahui, mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang menuding SBY merekayasa kasus dirinya ditanggapi pihak Partai Demokrat.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan melalui akunnya @hincapandjaitan, Selasa (14/2/2017) sore menyatakan bahwa SBY akan segera menyampaikan penjelasan soal pernyaataan Antasari yang dinilai sebagai fitnah.

“Breaking news: @SBYudhoyono akan akan segera membantah fitnah Antasari Azhar sebentar lagi. Silakan lihat twit beliau. Salam!,” kicau Hinca.

Pada twit berikutnya, Hinca menulis "Tell a lie once, and all your truths become questionable."

“Jika fitnah menjadi sebuah kebiasaan, maka ketidakpercayaan adalah konsekuensi mutlak-nya. Ingatlah.” Begitu tulis akun @hincapandjaitan.

Seperti diketahui, hari ini, Antasari menyampaikan pernyataan yang memancing perhatian. Dia mengatakan bahwa SBY telah mereka yasa kasus dirinya dan mengutus HT agar KPK tidak menangkap Aulia Pohan.

Setelah menyebut nama HT (Hary Tanoesoedibjo) dan SBY, Antasari Azhar mengatakan dirinya siap menerima konsekuensi.

Antasari menyebutkan bahwa dirinya siap diteror usai memberi keterangan kepada media massa tentang rahasia yang disimpannya selama bertahun-tahun terkait kasusnya.

Apakah Antasari hanya sedang membuat dramatisasi ataukah semua yang dikataknnya adalah benar? Sejauh ini belum ada fakta yang bisa menunjang. Satu hal yang pasti, Antasari menyatakan kesiapannya menghadapi konsekuensi yang mungkin terjadi.

"Setelah selesai bicara hari ini, misal besok saya mati, saya siap," tegasnya di Kantor Bareskrim, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Di hadapan awak media, ia membeberkan bahwa ia pernah didatangi oleh CEO MNC Group Harry Tanoe di rumah Antasari pada suatu malam di bulan Maret 2009.

Menurut Antasari, kedatangan Harry diperintahkan seseorang di Cikeas, yang meminta Antasari agar tidak menahan Aulia Pohan yang ketika itu terseret kasus korupsi. Seseorang di Cikeas yang dimaksudkannya adalah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, demikian ditulis Antara.

"Hary diutus oleh Cikeas, beliau minta agar saya tidak menahan Aulia Pohan," ucap Antasari.

Mendengar permintaan itu, Antasari menolaknya dengan alasan hal itu melanggar standar prosedur operasi KPK.

Namun, Hary memperingatkannya. "Hary bilang kalau saya (Harry) enggak bisa penuhi target, bagaimana saya (Harry) laporan? Saya (Hary) bisa ditendang dari Cikeas. Nanti keselamatan Bapak bagaimana? Bapak hati-hati," kata Antasari menirukan perkataan Hary Tanoe.

Dalam percakapannya dengan Hary, Antasari menegaskan bahwa pihaknya tidak kompromi terhadap kasus-kasus yang ditangani olehnya. "Saya sudah milih profesi penegak hukum. Risiko apa pun saya terima," ujarnya menegaskan.

Antasari baru membuka rahasia kasusnya saat ini karena menurutnya sekarang momen yang tepat untuk dirinya memperoleh keadilan. "Saya nilai baru sekarang momentum yang tepat saya buka semua ini," katanya.

Sejak muncul pernyataan Antasari, Bisnis.com berulang kali mengamati akun medsos SBY baik di Facebook maupun Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Twitter
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper