Bisnis.com, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Minggu mengumumkan untuk memperpanjang masa pengampunan bagi semua pemberontak yang menyerahkan diri kepada tentara Suriah, sampai akhir Juni mendatang.
Kantor berita negara SANA melaporkan pengampunan dari presiden mencakup semua pihak yang telah mengangkat senjata melakukan perlawanan kepada pemerintah dan buronan serta penculik dengan kondisi menyerahkan diri secara sukarela selama masa pengampunan.
Ini adalah perpanjangan amnesti yang kedua sejak pertama kali diumumkan pada akhir Juli tahun lalu.
Pemerintah menganggap amnesti sebagai kesempatan emas bagi para pemberontak yang ingin mengakhiri perlawanan mereka. Tercatat puluhan pemberontak yang telah menyerahkan diri selama bulan-bulan terakhir.
Amnesti ini dilakukan setelah wakil pemerintah Suriah dan pihak oposisi memulai pembicaraan di Jenewa pada akhir Februari tahun lalu, yakni sebulan setelah keduanya sepakat melakukan gencatan senjata nasional yang ditengahi oleh Turki dan Rusia. Gencatan senjata mulai berlaku pada 30 Desember.