Kabar24.com, PARIS – Pria yang melakukan penyerangan kepada tentara di dekat Museum Louvre sebelum akhirnya ditembak dan terluka parah, memilih bungkam selama interogasi terkait serangan yang dilakukannya.
Koran lokal harian Le Figaro melaporkan dalam sidang singkat di akhir Minggu pagi, penyerang menolak untuk berbicara dengan penyelidik.
Pada Jumat pagi, pria bersenjata dengan dua parang menyerang empat tentara yang sedang berpatroli di pusat perbelanjaan Carrousel du Louvre di ibu kota Prancis. Pelaku menyerang sambil berteriak Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Dia melukai tentara di kepala kemudian ia ditembak dan terluka serius.
Diidentifikasi sebagai Abdullah Reda al-Hamamy, 29, pria berkewenagaraan Mesir itu ditempatkan ke tahanan pada Sabtu setelah dia dinyatakan mampu menjawab pertanyaan penyidik atas serangan yang dilakukannya.
Jaksa Francois Molins mengatakan pria itu tiba di Prancis dari Dubai pada akhir Januari setelah memperoleh visa turis satu bulan.
Dia menambahkan, investigasi akan dilanjutkan dan dilakukan guna menentukan motif dan kondisi lain apakah ia bertindak sendirian atau telah diarahkan.
