Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Mulai Periksa Saksi Kasus Suap Pengadaan Mesin Pesawat

Komisi Pemberantasan Korupsi mulai melakukan pemeriksaan saksi dugaan suap Rolls Royce terhadap mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Emirsyah Satar terkait proyek pengadaan 50 unit pesawat dan mesin pesawat dalam kurun 20052014.
Emirsyah Satar./JIBI
Emirsyah Satar./JIBI

Kabar24.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi mulai melakukan pemeriksaan saksi dugaan suap Rolls Royce terhadap mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Emirsyah Satar terkait proyek pengadaan 50 unit pesawat dan mesin pesawat dalam kurun 2005-2014.

Hari ini, Selasa (31/1/2017), KPK menjadwalkan pemeriksaan Sallywati Rahardja selaku saksi atas tersangka Emirsyah Satar. Pemeriksaan itu merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilakukan pada Jumat (28/1/2017).

Seperti yang diketahui, Sallywati merupakan salah satu dari tiga orang saksi yang dicegah KPK ke luar negeri. Namanya pernah tercantum didaftar orang kaya Indonesia dalam Panama Papers.

Selain dirinya, KPK juga melakukan pencegahan terhadap Hadinoto Soedigno selaku saksi yang merupakan Direktur Operasional Citilink yang telah mengundurkan diri pada akhir Desember silam dan Agus Warjudo.

Tak hanya itu, pencegahan tersebut juga berlaku untuk kedua tersangka yakni Emirsyah Satar, mantan Dirut PT Garuda Indonesia Tbk dan Soetikno Soedarjo yang merupakan beneficial owner dari Connaught International Pte. Ltd dan PT Mugi Rekso Abadi.

Penetapan Emir dan Soetikno selaku tersangka dilakukan oleh lembaga antirasuah seusai membongkar modus suap-menyuap lintas negara yang juga melibatkan perusahaan Rolls Rocye P.L.C selaku produsen mobil dan juga mesin pesawat asal Inggris.

Dalam kasus itu, Emir yang juga merupakan mantan CEO Bank Danamon berkapasitas sebagai penerima uang suap dari Rolls Royce, senilai 1,2 juta euro dan US$180.000 atau setara Rp20 miliar serta suap dalam bentuk barang senilai US$2 juta yang juga termasuk kondominium yang tersebar di Singapura dan Indonesia melalui Soetikno.

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan Soetikno memiliki hubungan erat dengan Rolls Royce karena perusahaannya merupakan konsultan bisnis penjualan pesawat dan mesin dari Airbus S.A.S dan Rolls Royce P. L.C.

“Perusahaan ini [Connaught International Pte Ltd] memiliki kaitan dengan Airbus dan juga Rolls Royce sebagai konsultan dalam bisnis penjualan pesawat di indonesia,” ujar Febri.

Namun, Febri tak menyebutkan berapa keuntungan yang diterima oleh Soetikno sebagai perantara dalam suap menyuap itu. Sebab, sangat mutahil rasanya jika bos PT MRA Group itu tidak menerima keuntungan dari Rolls Royce.

Sehubungan dengan kasus tersebut, tim penyidik KPK telah melakukan penggeledahan di lima lokasi Selama dua hari ini yakni pada 18 hingga 19 Januari, antara lain penggeledahan di kediaman tersangka ESA di Grogol Kebayoran Utama Jakarta Selatan.

Penggeledahan juga dilakukan di kediaman SS di daerah Cilandak Barat Jaksel, Geudung PT MRA di jalan TB Simatupang Jaksel yang merupakan kantor tersangak SS dan sebuah rumah di Jatipadang serta sebuah rumah di Bintaro Pesanggrahan.

Dari hasil penggeledahannya, tim penyidik KPK menyita sejumlah dokumen terkait dengan data perusahaan di Singapura data kepemilikan aset, data perbankan dan barang-barang elektronik yang diduga relevan dengan proses penyidikan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper