Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump Presiden AS, Rumah Warga Yahudi di Israel Meningkat

Otoritas Israel memberi persetujuan akhir bagi 153 hunian bagi warga Yahudi di wilayah pendudukan Jerusalem timur, Kamis (26/1/2017), menurut keterangan wakil wali kota.
Pembangunan permukiman di Ramot, daerah Tepi Barat yang dianeksasi Israel (22/1/2017). /Reuters
Pembangunan permukiman di Ramot, daerah Tepi Barat yang dianeksasi Israel (22/1/2017). /Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Otoritas Israel memberi persetujuan akhir bagi 153 hunian bagi warga Yahudi di wilayah pendudukan Jerusalem timur, Kamis (26/1/2017), menurut keterangan wakil wali kota.

Jumlah rumah bagi warga Yahudi di wilayah pendudukan meningkat drastis setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilantik.

Wakil Wali Kota Jerusalem Meir Turgeman mengatakan kepada AFP bahwa izin dari komite perencanaan kota tersebut merupakan salah satu dari rencana pembangunan yang tertunda akibat desakan dari pemerintah mantan presiden AS Barack Obama.

Turgeman mengatakan para pengembang "dapat mulai membangun besok".

Pascapelantikan Trump, Turgeman membahas rencana untuk sekitar 11 ribu rumah di wilayah pendudukan Jerusalem timur.

"Saya akan memberikan izin bagi ribuan rumah di Jerusalem dalam beberapa bulan ke depan," ujar Turgeman.

Izin tersebut diberikan untuk pembangunan rumah di permukiman Yahudi Gilo.

Israel mengumumkan rencana ekspansi permukiman di wilayah pendudukan beberapa hari setelah pelantikan Trump pada 20 Januari.

Pada Minggu, komite perencanaan kota mengizinkan pembangunan 566 unit hunian bagi warga Yahudi di Jerusalem timur.

Dua hari kemudian, Kementerian Pertahanan mengumumkan rencana pembangunan 2.500 hunian di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Trump berjanji memberikan dukungan kuat bagi Israel, dan pemerintah pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemudian langsung memanfaatkan situasi.

Permukiman Yahudi Israel di wilayah pendudukan dianggap ilegal oleh masyarakat dunia dan merupakan rintangan utama terhadap proses perdamaian karena dibangun di tanah Palestina, demikian seperti dilansir AFP.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper