Bisnis.com, PADANG—SN Power, asal Norwegia tertarik menggarap potensi listrik hydro power atau tenaga air di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat dengan potensi energi 160 MW. Termasuk pengembangan potensi kelistrikan lainnya di daerah itu.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan sudah bertemu dan memaparkan potensi hydro power yang dimiliki daerah itu kepada direksi SN Power, perusahaan milik negara yang mengembangkan energi hijau di negara itu.
“Mereka tertarik berinvestasi di Sumbar. Dalam waktu dekat direncanakan akan ada kunjungan ke Sumbar,” katanya, kepada Bisnis.com, Jumat (13/1/2017).
Irwan mengungkapkan Sumbar memiliki potensi energi hijau atau ramah lingkungan yang beragam. Mulai dari potensi energi hidro, dengan memanfaatkan sungai-sungai yang banyak di daerah itu, dan lautnya yang luas.
Hingga potensi energi panas bumi atau geothermal yang diprediksi memiliki cadangan energi mencapai 1.650 MW di 17 titik yang ada di Sumbar.
Menurutnya, potensi yang besar itu perlu dikembangkan secara optimal. Salah satunya adalah dengan mengajak investor yang sudah berpengalaman mengelola sektor itu untuk dikembangkan di Tanah Air.
Norwegia misalnya, memang sejak lama dikenal mampu mengelola potensi hidro untuk kebutuhan energi listrik negara tersebut. Bahkan, lebih dari 80% pasokan listrik negara itu berasal dari energi air.
Indonesia sendiri, meski memiliki cadangan potensi air yang luar biasa besar sebagai negara maritim, justru masih menggantungkan kebutuhan listrik dari energi bahan bakar minyak dan batu bara yang tidak ramah lingkungan.
“Mereka [SN Power] sudah kembangkan lebih 600 MW di Filipina. Kenapa tidak kita ajak ke sini,” ujar Irwan.
Dia menjamin layanan prima dan kemudahan investasi di daerahnya, untuk mendukung percepatan pengembangan energi ramah lingkungan itu, sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku.
Menurutnya, kerjasama investasi itu akan berdampak positif bagi daerah, karena bisa dimanfaatkan untuk transfer teknologi energi terbarukan, pembukaan lapangan kerja, serta solusi pasokan listrik bagi masyarakat.