Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanah Bergerak, 37 Rumah di Banyumas Ini Terancam Longsor

Sebanyak 37 rumah di Grumbul Cilaku, Desa Karangendep, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terancam longsor akibat tanah bergerak, kata Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriyana Ady Candra.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Kabar24.com, PURWOKERTO - Bencana longsor mengancam puluhan rumah di Kabupaten Banyumas.

Sebanyak 37 rumah di Grumbul Cilaku, Desa Karangendep, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terancam longsor akibat tanah bergerak, kata Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriyana Ady Candra.

"Tiga rumah di antaranya mengalami retak-retak pada dini hari tadi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu (25/12/2016).

Ia mengatakan tiga warga yang rumahnya retak-retak adalah Suparno, 51, Siam, 27, dan Sutarni, 43, warga Grumbul Cilaku RT 07 RW 03, Desa Karangendep, Kecamatan Patikraja, Banyumas.

Secara keseluruhan, kata dia, jumlah penghuni rumah yang retak-retak itu sebanyak 10 jiwa.

Menurut dia, penghuni tiga rumah yang retak-retak telah dipindahkan ke tempat yang aman oleh personel Tagana, Pramuka Peduli Bencana Kwartir Cabang Banyumas, dan dibantu warga sekitar.

Lebih lanjut, Candra mengatakan gerakan tanah di Grumbul Cilaku berlangsung sejak hari Kamis (8/12) akibat hujan deras yang terjadi pada pukul 13.00 WIB hingga Jumat (9/12) dini hari.

"Gerakan tanah tidak terjadi serta merta namun bertahap dan pelan-pelan sehingga mengakibatkan beberapa rumah terancam longsor," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan pantauan, panjang retakan tanah di Grumbul Cilaku sudah mencapai 500 meter dengan lebar berkisar 10-30 centimeter dan luasan yang terancam sekitar 5 hektare.

Menurut dia, kejadian tanah bergerak tersebut telah dilaporkan oleh Pemerintah Desa Karangendep kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas dan pada hari Minggu (25/12) telah dilakukan penaksiran (assessment) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas.

"Berdasarkan hasil pertemuan dengan warga, mereka meminta direlokasi atau transmigrasi demi kenyamanan. Untuk sementara, mereka masih tinggal di rumah masing-masing, hidup dengan ancaman longsoran," katanya.

Salah seorang personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyumas, Kusworo mengatakan penaksiran telah dilakukan oleh BPBD sejak hari Sabtu (24/12).

"Hari ini, kami menyalurkan bantuan dan membantu penanganan. Tadi, kami menyarankan ke pihak desa untuk melaksanakan musyawarah dengan mengundang warga terdampak, muspika dan dinas terkait untuk mencari solusi terbaik," katanya.

Salah seorang warga, Suparno mengaku baru mengetahui adanya retakan di rumahnya pada Minggu (25/12) dini hari.

"Sekitar pukul 00.00 WIB, saya terbangun dari tidur dan akan ke belakang. Ketika berada di ruang tamu, saya melihat ada retakan pada lantai dengan lebar 10 centimeter dan panjang 9 meter," katanya.

Menurut dia, kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke pemerintah desa setempat.

Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein meminta Pemerintah Desa Karangendep untuk berkoordinasi dengan BPBD Banyumas guna mencari solusi atau penyelesaian terbaik.

"Solusi (yang dirumuskan) berikan ke saya," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper