Kabar24.com , SEMARANG - Ratusan masyarakat dari wilayah Pegunungan Kendeng melakukan ziarah penolakan pembangunan pabrik semen di wilayah pegunungan meliputi daerah Pati hingga Rembang dengan berjalan kaki selama empat hari untuk mengawal putusan Mahkamah Agung.
Pada Jumat (9/12/2016) adalah hari keempat aksi penolakan dengan tujuan menemui Gubernur Ganjar Pranowo.
“Di depan kantor gubernur Jawa Tengah jam 9 pagi,” kata Joko Prianto,” salah satu tokoh ‘Aksi Kawal Kendeng’ yang mendampingi Gunretno, koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng.
Rombongan warga terdiri dari ratusan ibu-ibu dan kepala keluarga mulai melakukan laku prihatin pada Senin (5/12/2016) dengan langkah awal dari tenda perjuangan di Rembang, selanjutnya mempir di Makam Kartini, meminta restu Kyai Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan bermalam di Juwana.
Hari kedua, Selasa (6/12/2016) rombongan melanjutkan perjalanan di bawah rintik hujan melewati Pati untuk memperkuat barisan.
“Kami bergabung dengan sedulur dari Pati. Menjelang sore beristirahat di Kauman di pondok pesantren Darul Falah asuhan Gus Badawi. Selepas magrib melanjutkan perjalanan dan malam menginap di Kudus di daerah Sunan Muria Barongan.”
Pada hari ketiga, Rabu (7/12/2016) perjalanan berlanjut hingga tiba di Semarang pada Kamis petang, (8/12/2016) dan beristirahat di kompleks Kampus Universitas Sultan Agung.
Seruan solidaritas untuk Rembang itu dia antaranya menuntut (1) pencabutan izin lingkungan Semen Indonesia, (2) menghentikan semua proses Semen Indonesia di Rembang, dan (3) meminta Semen Indonesia segera beranjak dari Rembang.